tag:blogger.com,1999:blog-29338699004325432642024-03-12T20:49:08.490-07:00wisata teaterMengenal lebih dalam dan berkarya lebih baikwisata teaterhttp://www.blogger.com/profile/11836753203616099873noreply@blogger.comBlogger233125tag:blogger.com,1999:blog-2933869900432543264.post-23360601199731820472012-06-14T07:26:00.004-07:002012-06-14T07:26:41.133-07:00Latihan Gerak lanjutan<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Latihan Gerak intermediete</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiV65a5kMFBLSCJZWqZ-oIJdekwU93QLkUijwTdXhcF4I983Xr-rDkZQgxG4mQdGM2s0IXXFBwXwjE2bHG_GlNZepfp1jTgu9F3CyPPPbGoTGnoiFmQdROb_SMsfe0jn8kFV0gaC9Ujq0M/s1600/quake.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiV65a5kMFBLSCJZWqZ-oIJdekwU93QLkUijwTdXhcF4I983Xr-rDkZQgxG4mQdGM2s0IXXFBwXwjE2bHG_GlNZepfp1jTgu9F3CyPPPbGoTGnoiFmQdROb_SMsfe0jn8kFV0gaC9Ujq0M/s320/quake.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<b>Gerak Gempa</b></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Latihan untuk Pemanasan. Semua pemain berdiri melingkar. Permainan ini sangat bagus untuk pemanasan. Semua pemain berdiri melingkar saling berhadapan. </div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Instruktur atau seseorang menggetarkan salah satu bagian tubuhnya, misalnya kaki, dan kemudian melempar getaran tersebut kepada orang lain. </div>
<a name='more'></a><br />
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Orang tersebut harus menerimanya dengan menggetarkan bagian tubuhnya, misal tangan, kepala, atau yang lainnya. Kemudian ia melemparkan getaran tersebut kepada orang lain. Demikian seterusnya.</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Catatan: Dalam melemparkan getaran mata harus saling menatap antara si pelempar dan penerima</div><div class="blogger-post-footer"><!-- START OF ADDME LINK -->
<a href="http://www.addme.com/submission/free-submission-start.php">Search Engine Submission - AddMe</a>
<!-- END OF ADDME LINK --></div>wisata teaterhttp://www.blogger.com/profile/11836753203616099873noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2933869900432543264.post-46470723987193789552012-06-14T07:23:00.000-07:002012-06-14T07:23:21.862-07:00Latihan Improvisasi berkelompok<div style="color: blue; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: large;"><b>Latihan Improvisasi berkelompok</b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnAU8K5iNoN8q0KHfhBzCjKQzrRRZUkWmqH8NoVcr4zcjV1BZ1sA0aKwO9skLBkS1fSrGn1AKLrNqro8dijqkT-zZZzhkCfkjNlSkl6rerWyffkSe6lTInUFIi9J7DsZVeweY4tmTbFTc/s1600/kelo.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnAU8K5iNoN8q0KHfhBzCjKQzrRRZUkWmqH8NoVcr4zcjV1BZ1sA0aKwO9skLBkS1fSrGn1AKLrNqro8dijqkT-zZZzhkCfkjNlSkl6rerWyffkSe6lTInUFIi9J7DsZVeweY4tmTbFTc/s320/kelo.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<b>Lukisan</b></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Seperti
permainan potret keluarga yaitu membentuk gambar atau lukisan melalui
pose para pemain. </div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Seorang pemain maju ke depan dan ia membuat pose
tertentu sambil meneriakkan sebagai apa ia, misalnya: “aku adalah pohon”
(sambil berpose sebagai pohon). </div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Pemain lain datang dan melengkapi
gambar tentang pohon itu dengan ucapan dan pose, misal: “aku sebagai
rantingya”, atau “aku sebagai pagar di samping pohon”, atau “aku menjadi
rumah di samping pagar”, dan seterusnya sampai semua pemain mendapatkan
gilirannya dan lukisan menjadi lengkap.</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Variasi:</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Setelah
gambar lengkap, intstruktur berkata “oke!” yang kemudian langsung
dilanjutkan oleh salah seorang pemain untuk membuat pose baru yang
diikuti dan dilengkapi oleh pemain lain. Begitu gambar telah lengkap,
instruktur berkata “oke!” yang kemudian diteruskan salah seorang pemain
membuat pose baru, demikian seterusnya.</div><div class="blogger-post-footer"><!-- START OF ADDME LINK -->
<a href="http://www.addme.com/submission/free-submission-start.php">Search Engine Submission - AddMe</a>
<!-- END OF ADDME LINK --></div>wisata teaterhttp://www.blogger.com/profile/11836753203616099873noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2933869900432543264.post-85718559224489893952012-06-14T07:20:00.003-07:002012-06-14T07:20:41.052-07:00Improvisasi dengan cerita<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<b><span style="font-size: large;">Improvisasi dengan Cerita</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwriF_CPsGxIuwbM-AoUQt_AXymWycQL-m0Bhuv1GAlxoeA3fpqp2aTgf7OZswEwuDWueSAPHZz4MQpkwmOX1z0Vz80dHburnQzh21TAxbYFInBkrSIxE-q4thR_n1xSciLcbQDkGEEVI/s1600/pantom.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwriF_CPsGxIuwbM-AoUQt_AXymWycQL-m0Bhuv1GAlxoeA3fpqp2aTgf7OZswEwuDWueSAPHZz4MQpkwmOX1z0Vz80dHburnQzh21TAxbYFInBkrSIxE-q4thR_n1xSciLcbQDkGEEVI/s320/pantom.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Sebuah
permainan pantomim yang imajinatif. Bagus dilakukan untuk membangun
imajinasi berdasar narasi. Pemain diminta instruktur untuk membentuk
tubuhnya sekecil mungkin seolah mereka adalah biji apel yang ditanam di
bawah tanah. </div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Selanjutnya instruktur meneruskan narasi tersebut dengan
suara yang keras dan para pemain melakukan aksi seperti halnya pantomim
sesuai dengan narasi yang disampaikan oleh instruktur.</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Misal:</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Instruktur
memberi narasi: “biji apel yang ditanam di dalam tanah merasa
kedinginan karena langit menurunkan hujan.” “Air merembes masuk ke tanah
dan menyentuh kulit biji apel, dingin dan beku”. “Semakin dingin sepi
dan sendiri biji apel itu”. “Namun ketika pagi menjelang, sinar mentari
menyinari bumi, cahayanya menerobos ke dalam lubang-lubang tanah hingga
menyentuh kulit biji apel”, “senang dan gembira biji apel menerima
hangat sinar mentari dan ia merasakan hidup” “dengan menggeliat ia
mencoba untuk pelan-pelan bangkit, menembus lubang-lubang tanah untuk
menyambut sinar mentari”, dan seterusnya sampai cerita tentang apel itu
berhenti atau dihentikan oleh instruktur.</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Ketika
instruktur menyampaikan narasi ini, semua pemain bergerak mengikuti
alur narasi yang disampaikan instruktur sampai cerita benar-benar
selesai.</div><div class="blogger-post-footer"><!-- START OF ADDME LINK -->
<a href="http://www.addme.com/submission/free-submission-start.php">Search Engine Submission - AddMe</a>
<!-- END OF ADDME LINK --></div>wisata teaterhttp://www.blogger.com/profile/11836753203616099873noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2933869900432543264.post-33635503894039987432012-06-14T07:15:00.000-07:002012-06-14T07:15:11.194-07:00Memberdayakan teater di sekolah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrgqAKHHBpG-rnDsVVeT7SJPki7In8HztjIF88c-L1OsOpvMOiZOuCe90K3AXSolKYXANozsHUJc9DyXcnMAnM39VvZoUKxunSOkce7PGPDkdU0f3mNps838oC9GThoN2qktUBcKb504o/s1600/sekolah.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrgqAKHHBpG-rnDsVVeT7SJPki7In8HztjIF88c-L1OsOpvMOiZOuCe90K3AXSolKYXANozsHUJc9DyXcnMAnM39VvZoUKxunSOkce7PGPDkdU0f3mNps838oC9GThoN2qktUBcKb504o/s320/sekolah.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="color: blue; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<b><span style="font-size: large;">Memberdayakan Seni Teater di Sekolah</span></b></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
Teater adalah salah satu cabang seni pertunjukan yang paling kompleks karena di dalamnya memuat beragam unsur seni yang dapat digunakan sebagai media ekspresi estetis dalam setiap karyanya. </div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
Dengan demikian secara alamiah teater membutuhkan proses kerjasama kolaboratif antaranasir yang terlibat di dalamnya. Karena begitu beragamnya unsur yang terlibat atau dapat dilibatkan, seni teater dapat ditinjau dan dipelajari dari bergaram sisi pula. Ada karya teater yang lebih mengedepankan unsur rupa, namun ada pula karya teater yang mengedepankan gerak, musik, kata-kata atau bahkan meramu semuanya ke dalam satu bentuk pertunjukan. </div>
<a name='more'></a><br />
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
Tingkat fleksibiltas yang tinggi dari seni teater ini memungkinkan seseorang untuk ikut terlibat dalam sebuah produksi teater bahkan tanpa perlu bisa bermain teater. Ia bisa bertugas sebagai pengisi ilustrasi musik, pembuat dekorasi, penata rias dan busana atau bahkan hanya dengan menjadi portir. Akan tetapi umumnya, seni teater hanya dipandang sebagai seni peran sehingga semua orang yang belajar teater berharap menjadi pemain teater lain tidak. Demikian pula dengan seni teater di sekolah utamanya dalam kegiatan ekstra kurikuler di mana pelatih lebih mengharapkan munculnya pemeran berkualitas baik daripada membangun proses kerja kolaboratif dalam berkarya. Keadaan ini merupakan cermin dari keberadaan seni teater yang hanya dipandang sebagai karya seni semata.</div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
Jika dipandang dari sisi pendidikan, seni teater sesungguhnya memiliki peran yang luar biasa utamanya dalam menanamkan nilai-nilai kepribadian. Jadi tidak hanya seni peran atau unsur seni lain tetapi mengelola kesemua unsur menjadi satu kesatuan itu membutuhkan kerjasama yang hebat di antara para pendukungnya. Dengan demikian bukan karya seni yang tersaji atau tergelar dengan baik dan estetis sesuai kaidah seni dan kesenimanan tetapi proses kerja bersama dalam menciptakan karya itulah yang penting dan perlu ditekankan dalam edukasi. Seni teater di sekolah sudah selayaknya dipandang sebagai seni teater pendidikan dan bukan semata pelatihan kemampuan berteater.</div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
(dimuat di majalah BENDE No 87, Januari 2011)</div><div class="blogger-post-footer"><!-- START OF ADDME LINK -->
<a href="http://www.addme.com/submission/free-submission-start.php">Search Engine Submission - AddMe</a>
<!-- END OF ADDME LINK --></div>wisata teaterhttp://www.blogger.com/profile/11836753203616099873noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2933869900432543264.post-55360505445809255922012-06-14T07:09:00.002-07:002012-06-14T07:09:48.413-07:00Pembacaan Puisi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidszAucNEtnkTHYVoKhqNNnAwm7d4Q4stlnNwuwpPSjhJjMFXgBbERL_wtw60sLDPYNdq297kRoz1UldhUqtjscPsmS2CsFkqRo7n945CHdGUXF-Pz_l_oDrXbg_8Z4uoKvK8AIuuUrbI/s1600/puisi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidszAucNEtnkTHYVoKhqNNnAwm7d4Q4stlnNwuwpPSjhJjMFXgBbERL_wtw60sLDPYNdq297kRoz1UldhUqtjscPsmS2CsFkqRo7n945CHdGUXF-Pz_l_oDrXbg_8Z4uoKvK8AIuuUrbI/s320/puisi.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Puisi dalam Musikalisasi</span></b><br /> </div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
Dalam musikalisasi puisi tidak semua bait dan teks dilagukan, karena musikalisasi puisi tidak boleh merusak kodrat puisi.
Puisi ditulis sebagai teks sastra bukan untuk lagu maka sudah sewajarnya kita tetap mendudukkan puisi pada tempatnya. karena puisi adalah puisi, dengan segala kekhasan yang dipunyainya. </div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<br />Pembacaan puisi itu sesungguhnya sudah sangat mengandung unsur musik karena puisi dicipta dengan memperhatikan faktor irama. Unsur nada dan melodi dalam musikalisasi puisi dimaksudkan untuk memperkuat suasana dan karakter puisi. </div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a>Adakalanya intonasi, modulasi dan jeda dalam pembacaan puisi justru akan hancur manakala dilagukan. Intonasi, modulasi dan jeda itu hanya menemukan kekuatannya saat dibacakan. Dalam satu bait puisi boleh jadi seorang pembaca puisi akan secara berganti-ganti memakai tekanan dinamik, tempo, dan nada secara bergantian. Jika hal itu diubah ke dalam melodi, justru akan terasa monoton. Suasana kontemplatif, sugestif, dan afektif justru terkendala dengan birama misalnya saat dilagukan.<br /><br />Sedangkan tempo pada lagu terdapat pada satu konstruksi bait, yang ditentukan oleh kecepatan ketukan nada dalam tiap-tiap notasi. Bahkan pada keseluruhan lagu tersebut tempo sudah ditentukan lebih dahulu, misalnya dengan forte, piano forte, allegro, adagia dan sebagainya.<br /><br />Irama pada lagu umumnya bersifat permanen dan telah ditentukan sebelumnya oleh pencipta lagu tersebut. Sedangkan irama, modulasi, dan jeda pada puisi dipengaruhi oleh dua hal, yaitu suasana konkret puisi dan ditentukan oleh interpretasi masing-masing pembaca.<br /><br />Irama, modulasi, dan jeda adalah bagian dari kegiatan pembacaan puisi yang sulit untuk dilagukan. Jika pun dipaksa untuk dilagukan akan terjadi disharmoni irama lagu itu sendiri. Oleh karena itu, dalam kegiatan musikalisasi puisi, jika terdapat bait dan bagian-bagiannya yang memiliki karakter kuat untuk dibacakan, disarankan untuk tetap dibacakan, tidak perlu dilagukan. Untuk membangun kesan kuat cukup diberi dentingan piano, gesekan bola, atau sebagainya, pada bagian tersebut.<br /><br />Belum lagi jika kita harus memperhatikan enjambemen dan tipografi dalam puisi. Enjambemen adalah pemenggalan baris dan hubungan antara baris. Pemenggalan baris ini pun memiliki makna tersendiri bagi penyair. Pembaca puisi adalah duta penyair untuk menyampaikan pesan kepada pendengar. Jika saat melagukan puisi persoalan enjambemen dirusak hanya untuk kepentingan melodi, tentu akan mengganggu pesan tersebut.<br /><br />Pemakaian huruf, tanda baca, dan grafis penataan huruf-huruf merupakan tampilan visual dan segala yang menyangkut tipografi mengandung makna tertentu menurut si penyair. Jadi diharapkan musikalisasi puisi tidak merusak makna yang telah disampaikan penyair dalam bait-bait puisinya.<br /><div class="blogger-post-footer"><!-- START OF ADDME LINK -->
<a href="http://www.addme.com/submission/free-submission-start.php">Search Engine Submission - AddMe</a>
<!-- END OF ADDME LINK --></div>wisata teaterhttp://www.blogger.com/profile/11836753203616099873noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2933869900432543264.post-69458830493424145352012-06-14T06:53:00.001-07:002012-06-14T06:53:41.640-07:00Wayang Thengul<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiukt8FajNGUZ9yqcEr9qMgRDUBW0OPu-BmWKv0AvdLXaQCdtILde6LlW3POgurjPTSCOY3QxHdLgoLr064NW_OYAkb1vBf8Re_E7hQb9p4tJj0Nln8LIFIywI2XMgZOu8tgQzxVEk6DEI/s1600/Wayang-Thengul.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiukt8FajNGUZ9yqcEr9qMgRDUBW0OPu-BmWKv0AvdLXaQCdtILde6LlW3POgurjPTSCOY3QxHdLgoLr064NW_OYAkb1vBf8Re_E7hQb9p4tJj0Nln8LIFIywI2XMgZOu8tgQzxVEk6DEI/s320/Wayang-Thengul.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="color: orange; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Wayang Thengul Bojonegoro</span></b></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<br />Pertunjukan wayang thengul adalah tradisi pertunjukan wayang golek yang tumbuh dan berkembang di kabupaten Bojonegoro. Kata Thengul dalam penuturan masyarakat berasal dari kata ”<i>methentheng terus menthungul</i> ”. </div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
Istilah ini menyiratkan makna spirit untuk selalu tampil dipermukaan ruang dan jaman. Wayang thengul Bojonegoro biasanya cenderung menggelar lakon-lakon wayang gedhog, bahkan beberapa lakon terkait dengan Serat Damarwulan yang sering dilakonkan dalam pertunjukan wayang klithik.</div>
<a name='more'></a>Tradisi pertunjukan wayang thengul di Bojonegoro nampaknya lebih dekat dengan ceritera Gedhog, Bangun Majapahit yaitu ceritera yang bersumber pada babad Majapahit, babad Demak. Dilihat dari perupaan dan visualisasi karakter tokoh dalam wayang thengul memiliki kedekatan karakter dengan tipologi yang tertuang dalam wayang gedhog dan wayang menak. Sehingga sangat wajar, wayang thengul lebih dekat dengan lakon wayang menak, lakon-lakon Panji, Damarwulan, bahkan sampai pada ceritera para wali pada masa kerajaan Demak.<br /><br />Dalam penuturan adatinya wayang thengul berkaitan erat dengan ritual rem-reman/melekan, hajat mantu dan kithan, ruwat dan nadzar.<br />
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
Sampai pada saat ini di kabupaten Bojonegoro pertunjukan wayang thengul masih didukung oleh pewaris aktif 14 orang dalang yang tersebar di wilayah Kapas, Balen, Padangan, Sumberrejo, Kedungadem, sukosewu, Bubulan, dan Margomulyo. Para dhalang memiliki wilayah tanggapan (wilayah pentas), harga tanggapan yang relatif memadai. Para dhalang belajar secara otodidak dengan cara nyantrik, dan saling mengapresiasi permainan sesama dhalang wayang thengul maupun dari pertunjukan wayang kulit pada umumnya.</div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
Oleh R. Jaka Prakosa</div><div class="blogger-post-footer"><!-- START OF ADDME LINK -->
<a href="http://www.addme.com/submission/free-submission-start.php">Search Engine Submission - AddMe</a>
<!-- END OF ADDME LINK --></div>wisata teaterhttp://www.blogger.com/profile/11836753203616099873noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2933869900432543264.post-77846449315797448532012-06-14T06:39:00.003-07:002012-06-14T06:39:37.512-07:00Pertunjukan Teater “THE SONG OF DAJANG RINDU”<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.dkj.or.id/event/pertunjukan/pertunjukan-teater-%E2%80%9C-song-dajang-rindu%E2%80%9D" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="261" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhF_ejSK7UbSpzTzyltYRPuHaJMcYJlOC1BWAoOjDh1cryxXwC4W-1kWOw6YYzrFI8Te-kjKQcCo2nCDh3yvL_4g4P8xyFb-6gwC85ZbMz6Pf8oyRtjxztxvHjm1gZSs3hR4QTX6VWA4CE/s320/berkat.jpg" width="320" /></a></div>
<h1 class="title">
<span style="font-size: large;">Pertunjukan Teater “THE SONG OF DAJANG RINDU” </span></h1>
<span class="Apple-style-span">Komunitas Berkat Yakin, Lampung</span><br />
<span class="Apple-style-span"><span><strong><span>Peraih Hibah Seni Kelola 2012</span></strong></span></span><br />
<span class="Apple-style-span"><span>Sutradara: Ari Pahala Hutabarat</span></span><br />
<span class="Apple-style-span"><span> </span></span><br />
<span class="Apple-style-span"><span>Hari/Tanggal: Sabtu & Minggu/ 16-17 Juni 2012</span></span><br />
<span class="Apple-style-span"><span>Waktu: 16.00 - selesai</span></span><br />
<span class="Apple-style-span"><span>Tempat: Gedung Teater Tertutup Taman Budaya Lampung</span></span><br />
<span class="Apple-style-span"><span>Alamat: Jl. Cut Nyak Dien No. 24 Bandar Lampung</span></span><br />
<span class="Apple-style-span"><span>Tiket: Rp. 10.000,-</span></span><br />
<span class="Apple-style-span"><span> </span></span><br />
<a name='more'></a><br />
<span class="Apple-style-span"><span>Menawarkan pementasan teater realis, Dayang Merindu (Versi kedua) <i>Traveling Back to The Source </i>juga menampilkan pementasan kolaboratif antara teater puisi-imaji, tari-gerak, sastra yang dibawa ke satu panggung teater.</span></span><br />
<span class="Apple-style-span">Alhasil, pementasan ini akan menampilkan
kepada Anda penokohan dan peristiwa dramatik, keindahan koreografi tari
dan kostum, serta rangkaian kata yang terbalut dalam puisi.</span><br />
----<br />
<span class="Apple-style-span">Komunitas Berkat Yakin selama ini
dikenal karena komitmennya mengembangkan dan menciptakan karya
pertunjukan teater yang segar dan unik, mengangkat tradisi seni lewat
pertunjukan teater modern dengan isu lokalitas yang tumbuh dan
berkembang di Propinsi Lampung.</span><br />
<span class="Apple-style-span">Program Hibah Seni Kelola didanai oleh: First State Investments Indonesia & Hivos.</span><br />
<span class="Apple-style-span">Menanggapi kebutuhan pendanaan untuk
seni pertunjukan, Hibah Seni Kelola menawarkan dana produksi untuk
seniman perorangan maupun kelompok kesenian untuk mewujudkan karya seni
pertunjukan.</span><br />
<span class="Apple-style-span">Bersama Kelola, mari kita buka peluang
belajar dan berkarya bagi pelaku seni dan budaya Indonesia. Agar
semangat dan daya cipta anak bangsa yang menumbuhkan kebanggaan akan
keaneka ragaman seni dan budaya nusantara dapat terus berlanjut,
wujudkan kepedulian Anda dengan sumbangan yang nyata.</span><br />
<span class="Apple-style-span">Dukungan Anda, dengan hadir dan menyaksikan pertunjukan ini akan besar artinya bagi kesenian Indonesia.</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br /></span><div class="blogger-post-footer"><!-- START OF ADDME LINK -->
<a href="http://www.addme.com/submission/free-submission-start.php">Search Engine Submission - AddMe</a>
<!-- END OF ADDME LINK --></div>wisata teaterhttp://www.blogger.com/profile/11836753203616099873noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2933869900432543264.post-57513159405731246572012-06-13T17:39:00.001-07:002012-06-13T17:39:16.520-07:00Bentuk-bentuk Konflik<div style="color: blue;">
<b><span style="font-size: large;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Bentuk
konflik</span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> </span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiT2Q5M2xY97IcwYZMw5U8jg9LnqKufzgk9Zyc0pevt3goHRibzPZhTlCi10jpplYrWFIfarVoGFFUYOm1xDOiYMyOjTDyRJc5W-Ogz-TaKeVak8U7Hpycea7ERMEMMVjxARaig325DnU/s1600/konfik.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiT2Q5M2xY97IcwYZMw5U8jg9LnqKufzgk9Zyc0pevt3goHRibzPZhTlCi10jpplYrWFIfarVoGFFUYOm1xDOiYMyOjTDyRJc5W-Ogz-TaKeVak8U7Hpycea7ERMEMMVjxARaig325DnU/s320/konfik.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Bentuk
konflik terdiri dari dua, yaitu konflik eksternal dan konflik internal.
Konflik eksternal adalah konflik yang terjadi antara seorang tokoh
dengan lingkungan alamnya (konflik fisik) atau dengan lingkungan manusia
(konflik sosial). </span><br />
<br />
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><b>Konflik fisik</b> disebabkan oleh perbenturan antara
tokoh dengan lingkungan alam. Misalnya,seorang tokoh mengalami
permasalahan ketika banjir melanda desanya. </span> </div>
<a name='more'></a><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><b>Konflik
sosial</b> disebabkan oleh hubungan atau masalah sosial antar manusia.
Misalnya, konflik terjadi antara buruh dan pengusaha di suatu pabrik
yang mengakibatkan demonstrasi buruh. Konflik Internal adalah konflik
yang terjadi dalam diri atau jiwa tokoh. Konflik ini merupakan
perbenturan atau permasalahan yang dialami seorang tokoh dengan dirinya
sendiri, misalnya masalah cita-cita, keinginan yang terpendam,
keputusan, kesepian, dan keyakinan.</span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" />
<br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Kedua jenis konflik diatas dapat diwujudkan dengan bermacam peristiwa
yang terjadi dalam suatu pementasan drama. Konflik-konflik tersebut ada
yang merupakan konflik utama dan konflik-konflik pendukung. Konflik
Utama (bias konflik eksternal, konflik internal, atau kedua-duanya)
merupakan sentral alur dari drama yang dipentaskan, sedangkan
konflik-konflik pendukung berfungsi untuk mempertegas keberadaan konflik
utama.</span><br /><div class="blogger-post-footer"><!-- START OF ADDME LINK -->
<a href="http://www.addme.com/submission/free-submission-start.php">Search Engine Submission - AddMe</a>
<!-- END OF ADDME LINK --></div>wisata teaterhttp://www.blogger.com/profile/11836753203616099873noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2933869900432543264.post-42211399566659413922012-06-13T17:36:00.000-07:002012-06-13T17:36:18.562-07:00Konflik dalam Alur Cerita<div style="color: orange; font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Konflik dalam Alur Cerita</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh38nEAKwowD331Ts8AvSRFtN42QjGp0Ymor3PeEQ42DllDqdfUs3N4tnOl5iibyyw2CfAgLS2AYvR7UuS7ZY9VZ7_sqQUcgg24uzxM6s54Jp6jXZWAea601LI77bfxLaRIzTR26NRJJSM/s1600/konflik.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh38nEAKwowD331Ts8AvSRFtN42QjGp0Ymor3PeEQ42DllDqdfUs3N4tnOl5iibyyw2CfAgLS2AYvR7UuS7ZY9VZ7_sqQUcgg24uzxM6s54Jp6jXZWAea601LI77bfxLaRIzTR26NRJJSM/s320/konflik.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
Intisari dari drama/teater adalah konflik. Karena dengan adanya konflik maka cerita tersebut menjadi menarik untuk ditampilkan dan dinikmati. Konflik dapat membuat penonton tertarik untuk terus mengikuti atau menyaksikan pementasan drama. </div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
Apa itu Konflik? Konflik yaitu terjadinya tarik-menarik antara kepentingan-kepentingan yang berbeda, sehingga lakon berkembang dalam suatu gerak alur yang dinamis. </div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
Alur dapat dibedakan menjadi tiga bagian utama, yaitu situasi awal atau disebut juga pemaparan, konflik, serta penyelesaiannya. Kemudian, 3 bagian tersebut dibagi kedalam bagian yang disebut adegan dan babak.</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<br />Nah, di dalam drama, konflik merupakan unsur yang memungkinkan para tokoh saling berinteraksi. Perlu diingat bahwa konflik tidak selalu berupa pertengkaran, kericuhan, atau permusuhan di antara para tokoh. Konflik bisa terjadi karena Ketegangan batin antar tokoh, perbedaan pandangan, dan sikap antar tokoh sudah merupakan konflik. <br /><br />Bagaimana menentukan konflik dengan menunjukkan data yang mendukung dalam sebuah drama? Data pendukung adanya konflik antara lain dapat dicermati dari perbedaan pandangan dan sikap yang ditampakkan dalam dialog, ekspresi dan lakuan tokoh-tokoh.</div><div class="blogger-post-footer"><!-- START OF ADDME LINK -->
<a href="http://www.addme.com/submission/free-submission-start.php">Search Engine Submission - AddMe</a>
<!-- END OF ADDME LINK --></div>wisata teaterhttp://www.blogger.com/profile/11836753203616099873noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2933869900432543264.post-38151800999646672142012-06-13T17:21:00.000-07:002012-06-13T17:21:09.254-07:00Seni tradisi dalam Masyarakat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjePhfeqG81gOY-fnUUQI0cSui_lnalM7pzbYd6tx8uwOUhLf11TWgqoQduuFCTBZzMI4byJIGvpq_mRYTv7ZO914FcFNwF0KBvCAiTFTtINz5TlTR96GtYIVdiZGe36daqQveT_DVCW6g/s1600/tradisi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="203" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjePhfeqG81gOY-fnUUQI0cSui_lnalM7pzbYd6tx8uwOUhLf11TWgqoQduuFCTBZzMI4byJIGvpq_mRYTv7ZO914FcFNwF0KBvCAiTFTtINz5TlTR96GtYIVdiZGe36daqQveT_DVCW6g/s320/tradisi.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Seni tradisi dalam Masyarakat</span> </div>
<div style="text-align: justify;">
Disamping gamelan di masyarakat juga berkembang kesenian rakyat yang kemunculannya banyak dilatarbelakangi oleh kepentingan masyarakat. Dari perangkat kerja tradisional kita jumpai permainan lesung sebagai alat penumbuk padi yang selanjutnya dikenal dengan nama Kothekan (Jawa). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Para petugas ronda memainkan kenthongan dengan berbagai irama pukulan sehingga menimbulkan orkes-kentongan. </div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
Di Jawa Timur bahkan merupakan gamelan lengkap. Banyak alat tradisionalnya yang diangkat dari perangkat alat kerja sehari-hari seperti: Gowangan, Tudung-punduk, Caping-buyuk dan sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di daerah Banyuwangi kita kenal angklung paglak yang dimainkan di tengah gubuk kecil yang terdapat di sawah sebagai bagian dari aktivitas masyarakat petani dalam menunggu padi di sawah. Selain itu sebagai kebutuhan pengusir kejenuhan (hiburan) ketika petani sedang kerja di sawah utamanya saat menunggu padi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kesenian Patrol dari Jember sebuah ensambel musik patrol yang dipergunakan untuk melakukan ronda malam yaitu upaya untuk menjaga keamanan lingkungan. Atau juga berfungsi untuk membangunkan masyarakat pada saat bulan Romadlon untuk mengingatkan saatnya makan saur. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perkembangan selanjutnya kesenian patrol menjadi kesenian rakyat yang berfungsi sebagai hiburan masyarakat secara umum dan memiliki ciri khas tersendiri. Dapat disimpulkan bahwa masing-masing musik ini mempunyai latarbelakang budaya yang berbeda-beda.</div><div class="blogger-post-footer"><!-- START OF ADDME LINK -->
<a href="http://www.addme.com/submission/free-submission-start.php">Search Engine Submission - AddMe</a>
<!-- END OF ADDME LINK --></div>wisata teaterhttp://www.blogger.com/profile/11836753203616099873noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2933869900432543264.post-85728244825941329872012-06-13T17:11:00.003-07:002012-06-13T17:11:26.623-07:00Opera Cina<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWzmK4b5C87emV3Gv22lX783QMX8jxRb36WNaUcsLeykLI0yNQtLF2guotRkDjaIIisvJiLS_32CP13w7R7T8AoMdy7uDH4J9j8LjiVvbBu_6HEsKBOc_26tTT1ak12UG9xiS2zl1GGNU/s1600/peking.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWzmK4b5C87emV3Gv22lX783QMX8jxRb36WNaUcsLeykLI0yNQtLF2guotRkDjaIIisvJiLS_32CP13w7R7T8AoMdy7uDH4J9j8LjiVvbBu_6HEsKBOc_26tTT1ak12UG9xiS2zl1GGNU/s320/peking.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<b><span style="font-size: large;">Opera Peking</span></b><br /> </div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Opera Peking yang disebut sebagai Opera Timur adalah inti sari opera Tiongkok yang tulen, dinamakan opera Peking karena terbentuk di kota tersebut (Beijing dulu dinamakan Peking).<br /><br />Opera Peking sudah bersejarah 200 tahun lebih, asal usulnya dapat ditelusuri pada beberapa opera daerah yang bersejarah lama, khususnya Huiban, opera daerah yang populer di Tiongkok Selatan pada abad ke-18. </div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Pada tahun 1790, Huiban atau rombongan opera Anhui pertama kali datang ke Beijing untuk ambil bagian dalam pertunjukan perayaan hari ulang tahun kaisar. Kemudian disusul banyak Huiban yang berdatangan ke Beijing untuk mengadakan pertunjukkan. Huiban yang mengadakan pertunjukan keliling pandai menyerap lakon dan metode pertunjukkan jenis opera lain. </div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Pada akhir abad ke19 dan awal abad ke-20, opera Peking terbentuk melalui proses pembauran selama puluhan tahun, dan menjadi jenis opera yang terbesar Tiongkok.<br /><br />Abad ke-18 lazim dianggap sebagai masa jaya pertama dalam perkembangan opera Peking. Pada waktu itu, pertunjukan opera rakyat sangat ramai, di istana juga sering diadakan pertunjukan opera. Opera istana dan kerakyatan saling memberikan pengaruh sehingga opera Peking mencapai perkembanga yang luar biasa.<br /><br />Antara tahun 1920-an dan 1940-an adalah masa jaya kedua opera Peking, ditandai lahirnya banyak aliran opera Peking, dan setiap aliran mempunyai sejumlah besar pemain terkenal yang aktif di panggung-panggung kota besar seperti Shanghai dan Beijing. Panggung seni opera Peking pada masa itu ramai b ukan main.</div><div class="blogger-post-footer"><!-- START OF ADDME LINK -->
<a href="http://www.addme.com/submission/free-submission-start.php">Search Engine Submission - AddMe</a>
<!-- END OF ADDME LINK --></div>wisata teaterhttp://www.blogger.com/profile/11836753203616099873noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2933869900432543264.post-28037242580668343742012-06-13T10:53:00.000-07:002012-06-13T10:53:54.072-07:00Pantomim dalam pandangan Aristoteles<div style="color: purple;">
<b><span style="font-size: large;">Pantomim dalam pandangan Aristoteles</span></b></div>
<div style="color: purple;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgk6D4ukDeQGeGOfIb5a34ySQBthPdeLiTTJZQwe03R68ykN9zP2BkyjLGqN6OfL_21tY1uSSxkVlBDuv6KEVbFvsqoL_i20gsmvKTpQxNYE8EBK5gm1r3KCCeX41glB25c4FicLd_tDW8/s1600/panto.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgk6D4ukDeQGeGOfIb5a34ySQBthPdeLiTTJZQwe03R68ykN9zP2BkyjLGqN6OfL_21tY1uSSxkVlBDuv6KEVbFvsqoL_i20gsmvKTpQxNYE8EBK5gm1r3KCCeX41glB25c4FicLd_tDW8/s320/panto.jpg" title="" width="267" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="https://encrypted-tbn1.google.com/images?q=tbn:ANd9GcSsXxqaPyU1TucC8lB-gyVvWlH4PdM4WbYwb0VLchsMFb7260u_Qg">Pantomime</a></td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Seni pertunjukan dapat berupa dengan kata-kata maupun tidak dengan kata-kata atau dialog. Salah satu seni pertunjukan yang menggunakan kata-kata adalah drama atau teater. </span><br />
<br />
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Di sisi lain, ada pertunjukan yang penyampaiannya tidak dengan kata-kata tetapi dengan gerak-gerik tubuh. </span><br />
<br />
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Seni Pertunjukan yang hanya dengan gerak-gerik melalui bahasa tubuh bahkan cenderung bisu ini oleh Aristoteles disebut sebagai pantomime (Richard Levin,1960) Untuk itu, perlu dimengerti bahwa seni gerak-gerik yang tidak bersuara telah memiliki umur yang panjang.</span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Menurut Aristoteles, pantomim telah dikenali sejak zaman Mesir Kuno dan India. Kemudian, dalam perkembangannya menyebar ke Yunani, sebagaimana ditulis Aristoteles dalam Poetics itu. </span><br />
<br />
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Lebih lanjut Aristoteles menjelaskan bahwa teori pantomim tersebut bermula dari temuan-temuan pada relief-relief candi dan piramida. Dalam relief tadi dikisahkan adanya gambaran tentang seorang laki-laki dan atau perempuan sedang melakukan gerakan yang diduga bukan tarian. </span><br />
<br />
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Hal tersebut semakin jelas sesudah adanya kategorisasi dari berbagai seni pertunjukan yang dilakukan Aristoteles berdasarkan ciri-ciri bawaannya, sehingga dapat dibedakan adanya sebutan tarian dan bahasa isyarat. Oleh karena pantomim mengacu pada ciri dasar dari bahasa isyarat tadi maka jelaslah bahwa seni pertunjukan pantomim memang sudah ada sejak lama.</span><div class="blogger-post-footer"><!-- START OF ADDME LINK -->
<a href="http://www.addme.com/submission/free-submission-start.php">Search Engine Submission - AddMe</a>
<!-- END OF ADDME LINK --></div>wisata teaterhttp://www.blogger.com/profile/11836753203616099873noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2933869900432543264.post-65772348151899428362012-06-08T23:45:00.002-07:002012-06-08T23:45:20.502-07:00Permainan teater<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFhaVVad5S1KWLX7ADmj9z0U5ZUF44njJiFi8E4JrDJ84zZy-xsDKhW8Qz6vgPD2sRBIpV5RLZL5ZrFMmwioeumxJlOv1-70nzjmDfc-dueYuIvrxTY0iWizp2KzsbF6wCFd-0wRD4QLk/s1600/Bliss_IceAge.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFhaVVad5S1KWLX7ADmj9z0U5ZUF44njJiFi8E4JrDJ84zZy-xsDKhW8Qz6vgPD2sRBIpV5RLZL5ZrFMmwioeumxJlOv1-70nzjmDfc-dueYuIvrxTY0iWizp2KzsbF6wCFd-0wRD4QLk/s320/Bliss_IceAge.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><span style="font-size: large;">Bermain teater</span></span><br />
<div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">
<br />
Beberapa macam permainan yang bertujuan untuk melatih teater anak-anak.<br />
<br />
Ada permainan Three Ways Conversation, dimana tiga pemain berdialog bersamaan, dua pemain saling tanya jawab, sementara seorang pemain lainnya terus menerus mendesak dengan dialognya sendiri dengan topik yang berbeda.<br />
<br />
Dinamika yang terjadi dalam permainan ini memberikan pelajaran bermakna, bagaimana menciptakan sebuah pertunjukan hanya dengan skenario sederhana. <br />
<a name='more'></a>Hanya dengan cara seperti itu saja sudah mampu membuat penonton tertarik untuk mengikuti jalannya pertunjukan.</div>
<div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">
Metode pengajaran interaktif yang dilakukan narasumber betul-betul mampu menggugah peserta untuk mengungkapkan ekspresinya, tidak takut salah, tidak perlu merasa jelek, dan berani maju. “Kalau gurunya sendiri malu untuk maju,bagaimana dengan muridnya?” Sebuah pertanyaan oratoris dari narasumber yang membuat peserta tak mampu membantahnya. Heru adalah sosok yang emosinya tidak meledak-ledak, bersikap santun, tutur katanya lembut, ramah, intonasinya bagus, tidak emosional, sehingga mampu menciptakan suasana pelatihan yang nyaman. Peserta tidak merasa digurui, melainkan diposisikan berhgadapandengan dirinya sendiri.</div>
<div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">
Dalam sesi-sesi yang berikutnya, peserta diajak bagaimana berdialog dengan tempo lambat, normal dan cepat secara bergantian. Juga diajarkan bagaimana berdialog dengan menggunakan lagu, seperti sebuah opera. Dan akhirnya, belajar menciptakan sebuah pertunjukan dalam kelompok kecil masing-masing. Prinsip dari semua contoh-contoh ini adalah bagaimana peserta dapat mengenal berbagai macam pertunjukan.</div>
<div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">
<br class="Apple-interchange-newline" /></div><div class="blogger-post-footer"><!-- START OF ADDME LINK -->
<a href="http://www.addme.com/submission/free-submission-start.php">Search Engine Submission - AddMe</a>
<!-- END OF ADDME LINK --></div>wisata teaterhttp://www.blogger.com/profile/11836753203616099873noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2933869900432543264.post-81622032909581424732012-05-29T03:10:00.000-07:002012-05-29T03:10:19.910-07:00penguatan karakter pemain/ aktor<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: purple; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>Memperkuat karakter seorang aktor</b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjV7-gq_W-7IqdoXfOXcMdlFBt-Gb-qr4sPpU201Uw7O_l8csMkRTQ-EXRpoi2nuBk9fEyT5AfjTfm4Vk6-k_Ar9M7WODsic1gGgJ10MHQs70EHUEsV7LkSDQ5v46KBqATDvuyAq3vXYcY/s1600/mono.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjV7-gq_W-7IqdoXfOXcMdlFBt-Gb-qr4sPpU201Uw7O_l8csMkRTQ-EXRpoi2nuBk9fEyT5AfjTfm4Vk6-k_Ar9M7WODsic1gGgJ10MHQs70EHUEsV7LkSDQ5v46KBqATDvuyAq3vXYcY/s320/mono.jpg" width="262" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">Seorang aktor tentu saja ingin setiap peran yang dia mainkan menjadi kuat dan ber"nas". Sutradara tentu saja telah mengupayakan bagi para aktornya menemukan "jalan" dalam mendekati dan memasuki peran tersebut melalui latihan-latihan yang dilakukan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">Salah satu cara ialah dengan ber monolog. Akan tetapi ini bukan monolog biasa, ini adalah monolog yang bisa menggali apa yang ada dalam benak dan pikiran si aktor terhadap peran, cerita, peran lain, dan berbagai macam hal berkaitan dengan perannya dalam cerita tersebut.</span></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">Pertama: </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">Seorang aktor diharuskan bercerita tentang dirinya (diri peran) dari sudut pandang “peran” miliknya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">tentang dirinya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">Kemudian dia juga akan bercerita tentang orang lain (peran lain dalam cerita) tetap dari sudut pandang "peran"nya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">Ini bisa dikembangkan menurut sutradara. Karena ini bisa menggali imajinasi, daya observasi dan kepekaan seorang aktor dalam mendalami perannya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div><div class="blogger-post-footer"><!-- START OF ADDME LINK -->
<a href="http://www.addme.com/submission/free-submission-start.php">Search Engine Submission - AddMe</a>
<!-- END OF ADDME LINK --></div>wisata teaterhttp://www.blogger.com/profile/11836753203616099873noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2933869900432543264.post-48071474704809093822012-05-15T19:21:00.003-07:002012-05-15T19:21:26.370-07:00Perspektif Kritik dari New Criticsm<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWm1sHxm0CEnN9lV2Re45B_pTnC7jnlNtaFH2dO2DNokH-R3VHaeLKk59Df8ZgLASyWReoPEEEc9UhEw-IIZHzgkdF_L4cgiab_eLXepdSaIM3whvg3f_vB3Rg7nI5Q-5oExV_mt-gFR0/s1600/kritik.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="285" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWm1sHxm0CEnN9lV2Re45B_pTnC7jnlNtaFH2dO2DNokH-R3VHaeLKk59Df8ZgLASyWReoPEEEc9UhEw-IIZHzgkdF_L4cgiab_eLXepdSaIM3whvg3f_vB3Rg7nI5Q-5oExV_mt-gFR0/s320/kritik.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="color: purple; font-size: large;"><b>Perspektif Kritik New Criticsm</b></span><br />
<br />
Sebelum kemunculan aliran New Criticsm dan Nouvelle Critique ('300-an sampai '50-an) sejak 1920-an ilmu sastra dianggap sebagai menafsirkan dan menilai karya sastra, dengan perhatian pada sifat-sifat umum sastra dan analisa, tafsiran dan evaluasi tanpa unsur biografik dan historik karya.<br />
pada<br />
<br />
Kemudian muncullah aliran New Criticism dan Nouvelle Critique, serta beberapa kelompok dalam majalah Merlyn (Belanda).<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
Di Indonesia, era 1980-an muncul kelompok Sawo Manila (Univ. Nasional Jakarta), Forum Indonesia Kecil, dll.<br />
<br />
New Criticism (1930-an-1950-an): (1) semula melawan pendekatan sastra historik dan biografik serta kritik impresionistik; (2) menuduh ilmu pengetahuan dan teknologi menghilangkan nilai kemanusiaan; (3) Tugas kritik adalah "memperlihatkan dan memelihara pengetahuan yang khas, unik, dan lengkap seperti yang ditawarkan kepada kita dalam sastra agung"; (4) analisa susunan dan organisasi sebuah karya sastra sangat penting untuk mengetahui makna/arti yang terkandung dalam karya tersebut; (5) gemar meneliti puisi –juga drama, para penyair dan dramawan dari berbagai zaman yang di susun secara paradoksal –atau ironi, itulah karya yang baik, namun menimbulkan kekurangan jelasan dan kekurangan tajaman dalam memandang aspek lain dalam sastra.<br />
<br />
Pada tahun 1962-1966 sebuah majalah bernama Merlyn: (1) menafsirkan puisi dan novel Belanda secara ergosentrik –otonomi karya sastra; (2) yang penting situasi membaca, bukan menulis (efek sebuah karya sastra ditentukan oleh apa yang dapat diperbuat seorang pembaca dengan teks itu); (3) sasaran seorang kritikus adalah analisa kesasteraan, analisa struktural: "cara yang unik segala aspek bentuk dan isi kait-mengkait"<br /><div class="blogger-post-footer"><!-- START OF ADDME LINK -->
<a href="http://www.addme.com/submission/free-submission-start.php">Search Engine Submission - AddMe</a>
<!-- END OF ADDME LINK --></div>wisata teaterhttp://www.blogger.com/profile/11836753203616099873noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2933869900432543264.post-81271525884629944032012-05-15T17:21:00.002-07:002012-05-15T17:21:24.849-07:00Perspektif Kritik Drama<br />
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2obV_qjPBqz75T_llcjjgfqdddoDsjABY83eC1Jn8kJQ6OX-L4Yoqs29VJsZfCVHExtnjsKpGWQBQBNCbvIAazJ4cN7HHORcI6m7cnmdBQ2J-5NDzgOGKouggo_cKGoBzWGvJFU1GgXU/s1600/critics.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="234" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2obV_qjPBqz75T_llcjjgfqdddoDsjABY83eC1Jn8kJQ6OX-L4Yoqs29VJsZfCVHExtnjsKpGWQBQBNCbvIAazJ4cN7HHORcI6m7cnmdBQ2J-5NDzgOGKouggo_cKGoBzWGvJFU1GgXU/s320/critics.jpg" width="320" /></a><span style="color: orange; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><b>Beberapa Perspektif Kritik</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hubungan Drama dengan Masyarakat</div>
<div style="text-align: justify;">
• Drama maupun Teater selalu dikaitkan dengan kebudayaannya</div>
<div style="text-align: justify;">
• Drama maupun Teater secara tematik menjadi arena perdebatan terhadap isu-isu yang tumbuh di masyarakat, seperti perselingkuhan, kemunafikan, homoseksual, pendidikan publik, pembunuhan karakter, pelacuran, korupsi, kesewenangan kekuasaan, ketidakadilan, dan sebagainya.</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
• Semua isu yang dihadirkan tersebut bukan untuk dogma tetapi untuk “makanan bagi pikiran”, dan untuk teater-teater besar tidak ada hubungan dengan propaganda.</div>
<div style="text-align: justify;">
• Penulis drama memfokuskan diri pada perdebatan publik, merangsang dialog, mengalihkan perhatian publik dan mengarahkannya pada ketidakadilan sosial, ketidakstabilan, dan ketidakteraturan.</div>
<div style="text-align: justify;">
• Teater berpeluang melakukan konfrontasi terhadap isu sosial dan membawanya dengan sangat baik kepada penonton, agar penonton dapat memikirkan dan merasakan berkenaan dengan isu yang ditampilkannya</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hubungan Drama dengan Individu</div>
<div style="text-align: justify;">
• Drama dan Teater juga suatu seni yang sangat personal atau pribadi, karena memiliki keunikan tersendiri dalam penerimaan maupun eksplorasinya</div><div class="blogger-post-footer"><!-- START OF ADDME LINK -->
<a href="http://www.addme.com/submission/free-submission-start.php">Search Engine Submission - AddMe</a>
<!-- END OF ADDME LINK --></div>wisata teaterhttp://www.blogger.com/profile/11836753203616099873noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2933869900432543264.post-24056196955045685472012-05-15T17:21:00.001-07:002012-05-15T17:21:13.657-07:00Pengertian Kritik Drama<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: justify;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-L0MdeKgxtO4u-SnaaRcUGWQVJDPF-QZqMlUzkqShl8tvHF8F0FiEKfMnYqvZdMg5ayfjRC2LSlFcANqKAGwFdv0dxDYNWjK7aUxhlgFVYVPQynH23kPYqjK9wvPrv5b35Tyd1fXOHHM/s1600/critic.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="285" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-L0MdeKgxtO4u-SnaaRcUGWQVJDPF-QZqMlUzkqShl8tvHF8F0FiEKfMnYqvZdMg5ayfjRC2LSlFcANqKAGwFdv0dxDYNWjK7aUxhlgFVYVPQynH23kPYqjK9wvPrv5b35Tyd1fXOHHM/s320/critic.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://americantheatrecritics.org/">criticsm</a></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue; font-size: large;"><b>Pengertian Kritik Drama</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
• Kritik adalah suatu jembatan. Jembatan suatu karya seni, agar karya seni tersebut dapat sampai dan memenuhi ruang pemikiran masyarakat atau pembaca maupun penontonnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
• Drama tidak pernah berawal dan berakhir kehidupannya di atas panggung. Drama dimulai dari pemikiran kreatornya, dan akhirnya mengendap dalam pikiran dan ingatan pembaca yang bisa pula pada penonton teater.</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
• Drama memasuki pikiran dan ingatan kita melalui makna, efek yang ditimbulkannya, estetika, akal, dan melewati pertunjukan yang ditampilkannya dengan medium teater dan medium lainnya seperti televisi dan film.</div>
<div style="text-align: justify;">
• Pembaca maupun Penonton memiliki kebebasan dalam menentukan pemahaman yang dimilikinya, tanggapannya, melalui pengertian yang didapatkannya setelah membaca karya drama maupun menyaksikan pertunjukan teater.</div>
<div style="text-align: justify;">
• Pembaca drama maupun penonton teater adalah sebagai kritikus</div><div class="blogger-post-footer"><!-- START OF ADDME LINK -->
<a href="http://www.addme.com/submission/free-submission-start.php">Search Engine Submission - AddMe</a>
<!-- END OF ADDME LINK --></div>wisata teaterhttp://www.blogger.com/profile/11836753203616099873noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2933869900432543264.post-39174525396495494192012-04-12T02:06:00.002-07:002012-04-12T02:06:26.381-07:00Artikulasi naskah drama<span style="font-size: large;"><b>Artikulasi naskah drama</b></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyGx0eQM-7ziA5xegJMtCvD4GGRFLxQY7AFnwJY9qy_UNIwVN1bFGm9fm2xSFiRRCVfg_oEXKzUqF_uATRhKX8GMH88XQNSAJajuJ62e_PZ9sodSu1UtE7nItXYrFU0R8r-e1_NydhBUk/s1600/komedi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="192" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyGx0eQM-7ziA5xegJMtCvD4GGRFLxQY7AFnwJY9qy_UNIwVN1bFGm9fm2xSFiRRCVfg_oEXKzUqF_uATRhKX8GMH88XQNSAJajuJ62e_PZ9sodSu1UtE7nItXYrFU0R8r-e1_NydhBUk/s320/komedi.jpg" width="320" /></a></div>
Usaha menghidupkan sebuah naskah drama berarti usaha yang mengacu pada bentuk, karena bentuk dalam seni drama adalah kehidupan itu sendiri.<br />
<br />
Sejauh mana bobot kehidupan (mencakup nilai pementasandengan seribu satu unsur yang mendukungnya maupun nilai yang mendukung dibelakang pementasan) akan terwujud dalam suatu <br />
<a name='more'></a>pergelaran drama akan tercermin dari bentuk yang dicapainya.<br />
<br />
Dengan kata lain nilai atistik (hakiki) sebuah pergelaran drama dapat diukur dari sejauh mana pementasan tersebut mampu mewujudkan bentuknya.<br />
<br />
Demikian pula dari segi pemeranannya, sejauh mana nilai permainan seorang pemeran dalam sebuah pementasan dapat diukur dari sejauh mana penampilan yang bersangkutan sanggup mewujudkan bentuknya.<div class="blogger-post-footer"><!-- START OF ADDME LINK -->
<a href="http://www.addme.com/submission/free-submission-start.php">Search Engine Submission - AddMe</a>
<!-- END OF ADDME LINK --></div>wisata teaterhttp://www.blogger.com/profile/11836753203616099873noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2933869900432543264.post-31189246640970434292012-04-10T16:42:00.000-07:002012-04-10T16:42:27.756-07:00berproses dalam teater<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: purple; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: large;"><b>berproses dalam teater</b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5v928z8zWMjvYCVMbaW0QMUWU1n-1Lkz2TffNitIK9Y-ds1q2wv6hDcUKUrWnvfKwcIMyeBsTw0bUO7KdgfT_85idJILnx8rZFo_wnx492vbI5wMGliV73P3pdzN1Hf0Ghb5wuP0GlGc/s1600/pracrice.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5v928z8zWMjvYCVMbaW0QMUWU1n-1Lkz2TffNitIK9Y-ds1q2wv6hDcUKUrWnvfKwcIMyeBsTw0bUO7KdgfT_85idJILnx8rZFo_wnx492vbI5wMGliV73P3pdzN1Hf0Ghb5wuP0GlGc/s320/pracrice.jpg" width="320" /></span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dalam memainkan naskah drama, berarti kita harus memasuki sebuah disiplin yang khusus, banyak sekali syarat-syarat dan batasan yang harus terpenuhi, tidak cukup hanya bermodalkan ketrampilan vokal, penguasaan fisik, penghayatan peran, dan lain-lain. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tidak cukup pula dengan ilmu pengetahuan dan wawasan teater yang luas, referensi </span></div>
<a name='more'></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">mengenai pengarang, kepandaian menelaah struktur dan sosiologi cerita. Juga tidak cukup dengan ketepatan memilih figur para pelakunya dan sebagainya.</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dalam segi pengertian, prinsip menggarap teater dan musik sama saja. Tapi dalam kenyataan, teater tidak hanya didukung oleh bunyi dan ruang, teater bukan hanya msuik, bukan hanya sastra, buukan hanya filsafat, arsitektur dan seni rupa, bukan hanya laku, bukan pula hanya peristiwa dramatik (happening) tetapi secaa khusus ia adalah denyut kehidupan itu sendiri, kehidupan yang mendarah daging, bergelora, dan becita-cita. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ia nyata karena pengusung utamanya adalah tubuh -tubuh dan sukma-sukma bersatu menyalakan suatu semangat, didalamnya tergabung dawai-dawai, berbagai peralatan bunyi, warna, bentuk, massa, ruang dan waktu. Seni drama adalah salah satu perwujudan tertinggi budaya manusia.</span></div><div class="blogger-post-footer"><!-- START OF ADDME LINK -->
<a href="http://www.addme.com/submission/free-submission-start.php">Search Engine Submission - AddMe</a>
<!-- END OF ADDME LINK --></div>wisata teaterhttp://www.blogger.com/profile/11836753203616099873noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2933869900432543264.post-29790655595672183532012-04-10T09:20:00.000-07:002012-04-10T09:20:48.852-07:00Mencari Pola bentuk cerita<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkxSxlrsuaO17fuLGcZU-tks8Ux9wN59hZy-6iSpAM8Klaqy-EK_Fhd7q8VDuEcuL4oMmJSmGrpOoMIJYuTBcgnWWKVf0BtVRw4Onvb3aTM55coyDXwc55ZZUFCE-oa0zne_RNCJRD53g/s1600/drma.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkxSxlrsuaO17fuLGcZU-tks8Ux9wN59hZy-6iSpAM8Klaqy-EK_Fhd7q8VDuEcuL4oMmJSmGrpOoMIJYuTBcgnWWKVf0BtVRw4Onvb3aTM55coyDXwc55ZZUFCE-oa0zne_RNCJRD53g/s320/drma.jpeg" width="320" /></a><b style="color: blue;"><span style="font-size: large;">Mencari pola bentuk</span></b><br />Menghadapi sebuah naskah drama, asli atau terjemahan/ saduran, seorang pekerja teater tidak akan berpikir bagaimana memainkannya, tapi bagaimana menghidupkannya diatas pentas. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Secara umum tidak ada perbedaan antara ungkapan kapan memainkan dan menghidupkan. </div>
<a name='more'></a>Sebuah naskah drama yang dimainkan diatas pentas tentu saja harus hidup, bergerak menyeruak ruang waktu dan berkomunikasidengan penontonnya.<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Masalahnya adalah soal landasan pikiran yang mengusung cara bekerja, menggarap idea yang tertuang dalam naskah tersebut. Apabila seorang pemusik menghadapi partitur yang harus dimainkannya, ia akan berkonsentrasi dengan seluruh kemampuan artistiknya, menghadapi instrumen yang akan dimainkannya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tentu saja memainkan simponi kelima beethoven tidak cukup dengan hanya mahir membaca not dan menguasai instrumen atau memiliki wsawasan musikal yang luas. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ia harus berlatih, berproses bersama dalam suatau kerja ensambel, diman ayang namanya kreatifitas itu adalah tidak lagi menyendiri tapi lahir dari kebersamaan, suatu kondisi rohaniah yang penuh misteri. Sebagai pemusik kreatif ia harus menciptakan idea musikal itu menjadi musik yang hadir, hidup dan berdenyut, yang bisa dinikmati orang lain.</div><div class="blogger-post-footer"><!-- START OF ADDME LINK -->
<a href="http://www.addme.com/submission/free-submission-start.php">Search Engine Submission - AddMe</a>
<!-- END OF ADDME LINK --></div>wisata teaterhttp://www.blogger.com/profile/11836753203616099873noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2933869900432543264.post-9464603943496394942012-04-09T19:14:00.003-07:002012-04-09T19:18:44.308-07:00improvisasi verbal<span style="font-size: large;">Improvisasi verbal</span><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDkZLbBdvPklZVdk2KwXdGDuzEMzBVpYdk3L8XmkFUdnPZIHVSFAXyGGI0gbbP18PZoPTX-SQZ6SvPrdR7nsTM2QaikFTbJZwXMP9Tdrm80Rqm0kLqk2Xcx3Aop8hizCF_2CMqvm486LE/s1600/improv.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="215" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDkZLbBdvPklZVdk2KwXdGDuzEMzBVpYdk3L8XmkFUdnPZIHVSFAXyGGI0gbbP18PZoPTX-SQZ6SvPrdR7nsTM2QaikFTbJZwXMP9Tdrm80Rqm0kLqk2Xcx3Aop8hizCF_2CMqvm486LE/s320/improv.jpeg" width="320" /></a>Target pelatihannya; calon aktor dapat terampil dalam berbicara dan berdialog secara verbal, runut-logis, dan wajar layaknya keseharian serta mampu menyelesaikan ide/gagasan baik terduga ataupun yang tidak terduga di atas panggung.<br />
<br />
latihan diawali dengan acara perkenalan masing-masing diri calon pemain.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
Caranya; setiap individu diberikan kesempatan di atas panggung selama 1 s/d 5 menit untuk dapat <br />
menceritakan suatu pengalaman faktual (lahir dan atau batin) yang dialaminya baik secara langsung maupun tidak langsung.<br />
<br />
Calon pemain dipersilahkan pula untuk menggunakan berbagai benda atau property (bila dibutuhkan) yang mampu menguatkan dari pesan yang ingin disampaikan. Selanjutnya berkembang dengan cara memainkan dirinya sendiri di atas panggung secara bersama (berdua,bertiga,dan berempat).<br />
<br />
Adapun temanya masih berkutat saja dulu seputar kehidupan sehari-hari para calon pemain itu; bagaimana kesehariannya di rumah, di kontrakan, di kuliahan dll selama 5 s/d 10 menit. Pada tahap ini juga, para calon pemain dipersilahkan untuk memasukan adegan meniru-niru berbagai gaya(bicara,gerak,jalan) siapapun yang diingatnya<div class="blogger-post-footer"><!-- START OF ADDME LINK -->
<a href="http://www.addme.com/submission/free-submission-start.php">Search Engine Submission - AddMe</a>
<!-- END OF ADDME LINK --></div>wisata teaterhttp://www.blogger.com/profile/11836753203616099873noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2933869900432543264.post-47406685889208432652012-04-08T01:21:00.000-07:002012-04-08T01:21:48.539-07:00teater dalam arus budaya<span style="font-size: large;">teater membaca tradisi</span> <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8Lsu7MCTEqtrFDNrx7PRkI-ldyayGGSGF74oewWg3arRJpL-89kzqU_OvWRssAYVaoeIlethTdoWnd0UZNY0ZmcF56yrfFLGsdl94ZejAP7yYrygKAQNQU2VRBKDoxHrcxn5s-67ta9w/s1600/trad.jpeg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8Lsu7MCTEqtrFDNrx7PRkI-ldyayGGSGF74oewWg3arRJpL-89kzqU_OvWRssAYVaoeIlethTdoWnd0UZNY0ZmcF56yrfFLGsdl94ZejAP7yYrygKAQNQU2VRBKDoxHrcxn5s-67ta9w/s320/trad.jpeg" width="320" /></a></div>
<br />
Dari fakta-fakta di atas menunjukkan pada kita bahwa perjalanan teater Indonesia modern selalu ditandai oleh adanya pergulatan terus menerus dari gejala-gejala sosio-kultural.<br />
<br />
Baik dari gejala kebudayaan yang ada dan mengakar di bumi pertiwi ini yang kemudian sering kita sebut sebagai tradisi serta budaya yang masuk dari luar yang pada percampurannya melahirkan budaya kontemporer.<br />
<br />
Sebagaimana kodratnya bahwa semua kebudayaan pada suatu waktu akan berubah.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
Antropolog William A. Haviland (1988) mensinyalir setidaknya ada dua hal yang menjadi faktor penyebab terjadinya perubahan kebudayaan. Salah satu hal yang menjadi penyebabnya adalah terjadinya perubahan lingkungan yang dapat menuntut perubahan kebudayaan yang bersifat adaptif.<br />
<br />
Penyebab kedua, terjadinya kontak dengan bangsa lain yang mungkin menyebabkan diterimanya asing sehingga terjadilah perubahan dalam nilai-nilai dan tata kelakuan yang ada. Kemampuan berubah merupakan sifat yang penting dalam kebudayaan manusia.<br /><br /><br />Teater sebagai salah satu media ekspresi kebudayaan manusia tentunya tidak akan tinggal diam menyikapi perubahan-perubahan yang terjadi di sekelilingnya. Pada perkembangannya teater bisa menjadi berbanding lurus dengan dinamika kebudayaan manusia. Pada sisi inilah, argumentasi mengangkat kembali wacana membaca dan atau menengok tradisi mendapat penguatan. Kita tidak lagi punya paradigma sempit memandang tradisi sebagai sebatas “benda museum”, artefak kuno, nilai-nilai jadul, “benda mati”, karena sejatinya tradisi bersifat dinamis. <br />
oleh <a href="http://www.dkj.or.id/news/teater/diskusi-teater-membaca-tradisi">komite teater - dewan kesenian jakarta</a><div class="blogger-post-footer"><!-- START OF ADDME LINK -->
<a href="http://www.addme.com/submission/free-submission-start.php">Search Engine Submission - AddMe</a>
<!-- END OF ADDME LINK --></div>wisata teaterhttp://www.blogger.com/profile/11836753203616099873noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2933869900432543264.post-9340099373355409482012-04-08T01:12:00.003-07:002012-04-08T01:12:26.852-07:00teater membaca tradisi<b><span style="font-size: large;">Teater Membaca Tradisi</span></b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKHvR7nFH4rwreuzm6XxIz2Cp9oIbMXuGNemE6jAEcOBakYlFUNlGXEUaPu8vk71kzPdn0GpeG5JSUqatv6a9xSKB336zy5IvBpwyF-AXHfsrOFS3wMzzIhAAgjPL_g_v51Z9SQ_w5NxU/s1600/teater+tradisi.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKHvR7nFH4rwreuzm6XxIz2Cp9oIbMXuGNemE6jAEcOBakYlFUNlGXEUaPu8vk71kzPdn0GpeG5JSUqatv6a9xSKB336zy5IvBpwyF-AXHfsrOFS3wMzzIhAAgjPL_g_v51Z9SQ_w5NxU/s1600/teater+tradisi.jpg" /></a></div>
<br />Memang, bukanlah hal baru mengupas kegelisahan kehidupan kesenian kita khususnya teater dalam membaca tradisi atau nilai-nilai yang mengakar di bumi pertiwi ini.<br />
<br />
Setidaknya wacana menengok tradisi sebagai alternatif bagi teater Indonesia modern telah banyak dikupas pada dekade 1970-an sampai 1980-an.<br />
<br />
Jika kita mengungkapnya kembali persoalan tradisi dalam teater di tahun sekarang ini sepertinya kita menggelar bancakan seonggok makanan basi yang telah mengeras dan jamuran.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
Tapi benarkah membicarakan tradisi sudah tidak relevan lagi bagi kehidupan perteateran mutakhir kita?<br />Gerakan penggalian akar budaya lokal memang telah dilakukan oleh para dramawan-dramawan Indonesia sejak pengujung tahun 1960-an. Arifin C. Noer, Rendra, Putu Wijaya, Ikranegara, Suyatna Anirun, Teguh Karya, Wahyu Sihombing, Saini KM kemudian disusul oleh Chairul Harun, Wisran Hadi, Aspar Paturusi, B.M. Syam dan N. Riantiarno adalah nama yang bisa kita sebut sebagai dramawan yang serius melakukan semacam pencarian akar tradisi lokal pada pementasan-pementasan teater mereka.<br />
<br />
Sebagian dari mereka telah berpulang, beberapa nama telah tak produktif, hanya Putu Wijaya dan N. Riantiarno saja yang masih terus berjibaku mengolah kreatifitas dengan pentas-pentasnya. Walau kita juga tidak mengesampingkan peran dramawan yang relatif masih muda seperti Butet Kertarejasa, Dindon WS, Iswadi Pratama, Yudi Tajudin, Iman Soleh, dan beberapa dramawan muda lainnya, yang melalui karya-karya pentasnya, mereka berupaya melakukan semacam interkulturalisme dalam teater.<br /><br />Inilah fakta, bahwa teater Indonesia modern merupakan produk dari dialog yang terus menerus antara elemen-elemen Barat dengan Timur. Menurut Saini KM dalam buku “Interkulturalisme (dalam) Teater” terbitan Yayasan Untuk Indonesia, tahun 2000, para teaterawan kita mengambil kepadatan struktural dari Barat yang sangat penting untuk diekspresikan dalam tema-tema dalam batas waktu yang diizinkan dalam pertunjukan kontemporer.<br />
<br />
Pada pihak lain, mereka mengambil kekayaan imajinasi dan simbol-simbol dari kesenian Timur sebagai penekanannya. Pergulatan yang demikian intensif dengan dua kutub budaya itu membuat para teaterawan kita seperti tidak merasa bahwa mereka mengaku sebagai pemilik gaya Brechtian lantaran mirip longser Sunda dan ketoprak Jawa, serta pemilik gaya Artaudan lantaran mirip dengan teater tradisional Bali.<br />
<br />
<br />
<br />
oleh <a href="http://www.dkj.or.id/news/teater/diskusi-teater-membaca-tradisi">Komite teater - Dewan Kesenian Jakarta</a><br /><div class="blogger-post-footer"><!-- START OF ADDME LINK -->
<a href="http://www.addme.com/submission/free-submission-start.php">Search Engine Submission - AddMe</a>
<!-- END OF ADDME LINK --></div>wisata teaterhttp://www.blogger.com/profile/11836753203616099873noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2933869900432543264.post-91227968356377655522012-04-08T01:02:00.000-07:002012-04-08T01:02:09.795-07:00sutradara bagi masa depan<span style="font-size: large;">sutradara bagi masa depan</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjw9WuRtkW78swYdgNxJOmCPMB7HDj4fH-IaeY_R8Nsote9XoGs-ppzoH7wfuKPExpDar4YQm7krOHqkp11yxdZ_QYwHdMWDo_dKt3oVQ3TjSFOZ-oK1eX1HmP6vjVpFUPWW4RGH3foEOQ/s1600/direc.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjw9WuRtkW78swYdgNxJOmCPMB7HDj4fH-IaeY_R8Nsote9XoGs-ppzoH7wfuKPExpDar4YQm7krOHqkp11yxdZ_QYwHdMWDo_dKt3oVQ3TjSFOZ-oK1eX1HmP6vjVpFUPWW4RGH3foEOQ/s320/direc.jpeg" width="235" /></a></div>
<br />
Orang-orang yang memntaskan drama hanya untuk menghibur dirinya sendiri kemudian mereka meminta orang lain ikut menyaksikan pementasan itu, maka pertunjukan itu tidak hanya akan berakhir dengan tanpa penonton.<br />
<br />
Bahkan pertunjukan semacam itu dapat merusak citra penonton terhadap teater. Seorang sutradar harus mengerti hal ini. Terutama sutradar yang punya cita-cita agung: ingin menggunakan teater sebagai media pendidikan bagi anak-anak muda.<br />
<br />
Bekerja sama dalam kelompok teater dalam waktu yang relatif panjang, sutradara dapat memberikan pemahaman yang paling dalam terhadap anaka muda tentang apa sebenatrnyta yang mendorong mereka melakukan pementasan.<br />
<a name='more'></a><br />
Bukan hanya ketrampilan bermain teater yang ditularkan oleh sutradara kepada para angota muda itu, melainkan juga mengajak mereka mengerti , memahami, dan menilai hidup dan kehidupan mereka di masa datang, jika mereka itu telah memiliki pemahaman tentang tujuan artistik sejati dan kemampuan yang sempurna dalam mengekspresikan pengalaman artistik mereka.<div class="blogger-post-footer"><!-- START OF ADDME LINK -->
<a href="http://www.addme.com/submission/free-submission-start.php">Search Engine Submission - AddMe</a>
<!-- END OF ADDME LINK --></div>wisata teaterhttp://www.blogger.com/profile/11836753203616099873noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2933869900432543264.post-16270881621308556732012-04-08T00:55:00.003-07:002012-04-08T00:55:58.744-07:00teater bagi penonton..<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">teater bagi penonton</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkpIXyePfof6pHyFbB9r_2mNWCCTnUGgChqlvXvfsYYppdKfttHMYJF4GMlhDBZKWPOjZeaNXWrg64HvuPJ7a7ezf95OauPQof8Zv_0GZehyphenhyphenC_sTQtkOAfn3sRAo32a9Fkp6GD0WbKa-8/s1600/audience.jpeg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="202" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkpIXyePfof6pHyFbB9r_2mNWCCTnUGgChqlvXvfsYYppdKfttHMYJF4GMlhDBZKWPOjZeaNXWrg64HvuPJ7a7ezf95OauPQof8Zv_0GZehyphenhyphenC_sTQtkOAfn3sRAo32a9Fkp6GD0WbKa-8/s320/audience.jpeg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ada semacam pandangan di mata beberapa pendidik dan orang awam bahwa drama hanyalah semata-mata alat pemuas segelintir orang, kegiatan yang berlatar belakang kesenangan belaka, dan tidak memiliki pengaruh apa-apa terhadap kehidupan manusia. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pandangan tersebut terkesan untuk membenarkan bahwa teater itu tidak penting atau bisa juga untuk menolak teater secara keseluruhan. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
Kesalahan sikap dan pandangan tersebut sebenarnya merupakan kesalahan sutradara, sebagai pemimpin pementasan, yang tidak punya pendekatan artistik yang mendalam, atau lebih parah lagi, ia tidak dapat memanfaatkan media yang dimilikinya, yaitu naskah, panggung, dan aktor, untuk mencapai tujuan artistiknya. Jika sutradara sendiri tidak berusaha meningkatkan kemampuannya sendiri, niscaya pandangan yang salah terhadap teater itu akann terus hidup sampai kapanpun.</div><div class="blogger-post-footer"><!-- START OF ADDME LINK -->
<a href="http://www.addme.com/submission/free-submission-start.php">Search Engine Submission - AddMe</a>
<!-- END OF ADDME LINK --></div>wisata teaterhttp://www.blogger.com/profile/11836753203616099873noreply@blogger.com0