Tuesday, March 15, 2011

Olah Vokal

SUARA

       Suara sebagai alat tubuh untuk menyampaikan perasaan dan pikiran harus selalu dalam keadaan 'waspada', yang mana suara harus menjadi bagian dari diri aktor/ pemain. Maka dari itu perlu dilakukan latihan yang kontinyu dan disiplin untuk mencapai target yang diharapkan. 

      Penguasaan suara menuntut suatu keseimbangan seluruh aspek driya/ indera, rasa/ jiwa serta akal pikiran. Karena nantinya suara menjadi 'kendaraan' yang menghantarkan penonton memahami maksud pemain diatas panggung.

Pernapasan Diafragma
     Otot-otot akan berkembang dan menegang ketika kita menghisap napas, hanya bagian inilah yang tegang. Kemudian otot-otot samping bagian punggung pun ikut pula mengembang lalu mengempis saat napas dihembuskan kembali.

      Posisi diafragma adalah diantara rongga dada dan rongga perut. Pernapasan melalui diafragma inilah yang dirasakan paling menguntukan dalam berolah vocal, sebab tidak mengakibatkan ketegangan pada peralatan pernapasandan peralatan suara dan juga mempunyai cukup daya untuk pembentukan volume suara. Keuntungan lain yang diperoleh adalah pada saat ita menahan napas otot-otot diafragma tersebut tegang, ketegangan otot ini justru melindungi bagian lemah badan kita yakni ulu hati. 

      Pernapasan ini sangat baik dalam usaha menghimpun “tenaga dalam” yang mengolah vibrasi, karena pernapasan diafragma akan memudahkan kita dalam mengendalikan dan mengatur penggunaan pernapasan.

      Berlatih pernapasan banyak ragam dan caranya. Latihan pernapasan bisa dilakukan dengan berbagai cara, dari cabang-cabang beladiri seperti pencak silat, karate, atau berenang sekalipun. Namun ada beberapa catatan penting yang harus dilakukan untuk tujuan pernapasan dalam pemeranan (acting), yaitu:

Latihan 1 :
- Berbaring rata di lantai dan bernapaslah pada posisi tersebut, rasakan tubuh betul-betul rileks.

- Berbaring dilantai, rasakan daya beratnya, pusatkan pikiran kearah telapak kaki kita, ke ujung-ujung jari, rasakan seluruh pergelangan kaki terlepas.
- Bayangkan seluruh nadi terisi udara, engsel-engsel lutut pun terisi udara biarkanlah tulang paha kita rileks sehingga daging dan otot-otot menjadi satu dengan tulang-tulang.

- Bayangkan sendi-sendi pinggang dan tuang paha berisi udara sehingga seluruh tubuh tidak lagi memberatkan kaki.

- Biarkan otot punggung dan perut kita meleleh seperti air, biarkan punggung rileks dan tidak usah memaksakan tulang punggung menjadi rata, biarkan otot-otot seluruh tubuh dan kepala sampai rahang di samping telinga kita rileks hingga gigi kita tidak terkunci juga lidah tidaklah lengket pada bagian atas mulut, rahang menjadi seperti jatuh demikian juga dengan lidah yang tidak saling menyentuh. 

- Biarkan wajah kita terasa berat pada tulang tulang wajah, biarkan pipi, bibir, pelupuk mata seluruhnya rileks.

- Rasakan tubuh kita di lantai melorot rileks tariklah napas secara penuh untuk merasakan sensasi-sensasi yang terjadi pada tubuh kita saat di lantai akibat pernapasan yang alami itu. Ulangi itu terus menerus dengan intens.

Latihan 2 :
- Waspadai bahwa ditengah kediaman tubuh kita yang rileks itu akan tidak terelakkan sebuah kondisi yang mudah untuk jatuh apabila napas keluar dan masuk dari tubuh, rileks bukan berarti tidak ada kontrol terhadap tubuh namun kontrol sering kali membuat kita justru menjadi tegang, jadi pernapasan yang berlangsung alami adalah citra dari rileks itu sendiri.

- Tariklah napas secara mendalam tanpa paksaan, simpanlah tangan di pundak untuk merasakan dorongan napas pada diafragma.

- Pada saat udara masuk ke dalam tubuh dan terhisap oleh mulut atau hidung, masuk ke pusat dan keluar kembali, senantiasa merasakan kehangatan udara di dalam tubuh dan dinginnya udara yang kita hisap tersebut.

- Pada saat merasakan udara yang masuk kedalam tubuh senantiasa melakukan penghayatan pada udara tersebut, rasakan rasa lega yang mendalam di dalam tubuh lalu hayatilah udara turun keperut dengan emosi yang selalu terjaga (konsentrasi).

- Ulangi dorongan kausalitas tersebut dengan latihan yang intensif, emosi terjaga, selalu merasakan bahwa saat latihan kita adalah bagian alam semesta ini.

- Hal yang paling penting adalah menghindari ketegangan-ketegangan, biarkan seluruhnya bergerak secara alami dan teratur.

No comments:

Post a Comment