Saturday, April 30, 2011

Metode Pengajaran teater di Sekolah

Metode Pengajaran teater di Sekolah

Untuk memenuhi kompetensi siswa, diharapkan pengajar/ guru harus mampu melatih siswa. 

Tentunya siswa harus diajak dan dilatih dasar teater. ada banyak cara untuk melatih siswa mengenal teknik dasar teater. di antaranya adalah seperti di bawah ini.

1. Membaca Puisi
Calon aktor perlu membaca puisi dengan suara lantang. Manfaatnya untuk melatih vokal supaya terbiasa melakukan perubahan nada suara sebagai akibat adanya perubahan perasaan dalam berbagai situasi. 

Strategi Pembelajaran teater Sekolah

Strategi Pembelajaran
Kegiatan seni pada praktiknya tidakdapat dipisahkan dari segala aktivitas manusia. 

Ia merupakan gambaran umum tentang betapa pentingnya manusia memiliki rasa seni. 

Seni Budaya merupakan suatu keahlian mengekspresikan ide-ide dan pemikiran estetika, termasuk mewujudkan kemampuan dan imajinasi penciptaan benda, suasana, atau karya yang mampu menimbulkan rasa indah sehingga menciptakan peradaban manusia yang selalu mencintai keindahan.

Mata Pelajaran Seni Budaya

Mengapa Harus Seni Budaya?

Salah satu pokok bahasan dalam pembelajaran Seni Budaya adalah teater. 

Tujuan pembelajaran studi teater ini bukan ”membentuk” siswa menjadi seniman atau dramawan, melainkan hanya membimbing siswa agar dapat memahami, menikmati, dan menciptakan karya teater secara sederhana. 

Bagi siswa yang berminat serius, kelak mendalaminya di lembaga perndidikan kesenian ataupun di dalam sanggar pilihannya.

Kenyataan teater di sekolah

Kebudayaan seni budaya di sekolah
Kebudayaan sebuah daerah ditandai dari apresiasi terhadap kebudayaan tersebut. 


Salah satu kebudayaan adalah seni pertunjukan, khususnya teater. Sejarah menunjukkan bahwa masyarakat yang maju adalah masyarakat yang menghargai seni budaya. 



Maka, maraknya pertumbuhan teater sekolah, merupakan situasi yang sangat menggembirakan.


Thursday, April 28, 2011

Teater Boneka

Teater Boneka
pementasan wayang kulit


Teater Boneka menjadi salah satu bentuk teater, karena penggunaan pemain bukan manusia yaitu boneka atau wayang. 

Teater boneka memiliki karakter yang khas tergantung jenis boneka yang dimainkan. Kewajiban sutradara tidak hanya mengatur pemain manusia, tetapi juga mengatur permainan boneka. 

Di bawah ini beberapa langkah yang bisa dikerjakan oleh sutradara yang hendak mementaskan teater boneka:

Teater Gerak

Teater Gerak
Teater gerak adalah sebuah bentuk penyajian teater yang mengutamakan gerak sebagai bahasa.

Teater gerak lebih banyak membutuhkan ekspresi gerak tubuh dan mimik muka daripada wicara. 

Pesan yang tidak disampaikan secara verbal membutuhkan keahlian tersendiri untuk mengelolanya. 

Wednesday, April 27, 2011

Gaya Pementasan Improvisasi

Menentukan Gaya Pementasan
      Bentuk dan gaya pementasan membingkai keseluruhan penampilan pementasan. Penting bagi sutradara untuk menentukan dengan tepat bentuk dan gaya pementasan.

      Bentuk dan gaya yang dipilih secara serampangan akan mempengaruhi kualitas penampilan.

Improvisasi
      Mementaskah teater secara improvisasi memiliki keunikan tersendiri. Sutradara hanya menyediakan gambaran cerita selanjutnya aktor yang mengembangkannya dalam permainan. 

Gaya berdasar Naskah Lakon

Menentukan Bentuk dan Gaya Pementasan
Bentuk dan gaya pementasan membingkai keseluruhan penampilan pementasan. Penting bagi sutradara untuk menentukan dengan tepat bentuk dan gaya pementasan.

Bentuk dan gaya yang dipilih secara serampangan akan mempengaruhi kualitas penampilan.

Berdasar Naskah Lakon
Mementaskan teater berdasarkan naskah lakon menjadi ciri umum teater modern. Hal ini memiliki kelebihan tersendiri, di antaranya adalah sebagai berikut. Durasi waktu dapat ditentukan dengan pasti.

Sunday, April 24, 2011

Gesture

Tentang Gesture
Gesture adalah sikap atau pose tubuh pemeran yang mengandung makna. Latihan gesture dapat digunakan untuk mempelajari dan melahirkan bahasa tubuh.


Ada juga yang mengatakan bahwa gesture adalah bentuk komunikasi non verbal yang diciptakan oleh bagian-bagian tubuh yang dapat dikombinasikan dengan bahasa verbal. 


Bahasa tubuh dilakukan oleh seseorang terkadang tanpa disadari dan keluar mendahului bahasa verbal. 

Berlatih Gesture

Latihan-Latihan Gesture
Latihan Gesture Dengan Pose
a. Latihlah gesture-gesture di atas. Proses latihan ini yang penting adalah kesadaran rasa, meskipun gesture biasanya muncul tanpa suatu kesadaran.

b. Untuk kepentingan pemeran, gesture yang muncul tanpa kesadaran ini penggunaannya harus disadari untuk pencapaian nilai artistik. 

Misalnya, bagaimana cara menyentuh, berjabat tangan, berdiri, duduk, menoleh, menatap, tersenyum dan lain-lain. Lakukan latihan ini dengan santai dan jangan terburu-buru serta lakukan gerakan-gerakan ini betul-betul bermakna.

Bermain dengan Imajinasi

Latihan Imajinasi Dengan Permainan

Permainan ini dilakukan dengan berkelompok dan dengan sungguh-sungguh.

a. Voly Nama
Permainan voly dengan nama sebagai bola. Pemain di bagi dalam grup, masing-masing grup terdiri dari 3 atau 6 orang. Dua grup kemudian dipertandingkan. Permaian voly ini dilakukan dengan pantomim dan bolanya adalah nama (aturan seperti permainan voly sungguhan). 

Grup pertama melakukan service dengan menyebut salah satu nama dari grup lawan, nama yang dsebut kemudian mengoper bola dengan menyebut nama rekannya, nama rekan yang disebut kemudian melakukan smash dengan menyebut salah satu nama lawan, nama lawan yang disebut menerima bola dan mengoperkan dengan menyebut nama kawannya, demikian seterusnya. 


Permainan ini akan menarik jika temponya dipercepat.

Berlatih Imajinasi

Latihan Imajinasi
Imajinasi adalah proses pembentukan gambaran-gambaran baru dalam pikiran, dimana gambaran tersebut tidak pernah dialami sebelumnya. 

Belajar imajinasi dapat menggunakan fungsi ”jika” atau dalam istilah metode pemeranan Stanislavski disebut magic-if. 

Latihan imajinasi bagi pemeran berfungsi mengidentifikasi peran yang akan dimainkan. Selain itu, seorang pemeran juga harus berimajinasi tentang pengalaman hidup peran yang akan dimainkan. 

Hal-hal yang perlu diketahui ketika berlatih imajinasi. 

Peter Brook/ Biography

Peter Brook
Peter Brook
Brook lahir di London Maret 1925, anak Simon Brook dan istrinya Ida (Jansen), dua imigran Yahudi. Ia belajar di Gresham's School dan Magdalen College, Oxford. 

Dr Faustus adalah produksi pertama, tahun 1943 di Teater Obor di London, diikuti di Teater Chanticleer pada 1945 dengan kebangkitan The Infernal Machine. 

Pada 1947, ia pergi ke Stratford-upon-Avon sebagai asisten sutradara di Romeo dan Juliet dan Love Lost Buruh. Dari tahun 1947 hingga 1950, ia menjadi Direktur Produksi di Royal Opera House, Covent Garden. 

Saturday, April 23, 2011

Bertrold Brech/ Biography

BERTOLT BRECHT (1898-1956)
Bertrold Brech

Dia adalah seorang penyair Jerman, dramawan, dan sutradara teater.

Seorang praktisi teater berpengaruh pada abad ke-20, Brecht membuat kontribusi sama yang signifikan untuk dramaturgi dan produksi teater, yang terakhir khususnya melalui dampak gempa dari wisata yang dilakukan oleh Ensemble Berliner-pasca-perang perusahaan teater dioperasikan oleh Brecht dan istrinya, panjang waktu kolaborator, dan aktris Helene Weigel.


Dari berusia akhir dua puluhan Brecht berkomitmen seumur hidupnya berpaham Marxis.

Dalam mengembangkan teori dan praktek gabungan 'epik teater' nya, disintesis dan mengeksplorasi teater sebagai forum untuk ide-ide politik dan penciptaan estetika kritis materialisme dialektik.

ruang dan proses kreatif teater

Teater, Ruang, dan Proses Kreatif


Teater – menurut pekerja teater kebanyakan- membutuhkan ruang khusus untuk pementasannya yang disebut panggung atau auditorium. 

Bentuk panggung harus sedemikian rupa dan dilengkapi dengan peralatan tata cahaya, suara dan lain sebagainya. 

Intinya, panggung teater harus didesain khusus dengan bentuk dan ukuran yang khusus. 

teater, karya seni dan media

Teater, Karya Seni, dan Media

Karya teater di sekolah sesungguhnya bukanlah karya seni semata tetapi juga media pendidikan. 

Memang dalam sebuah karya seni murni ada ditawarkan nilai tertentu akan tetapi belum tentu nilai tersebut memiliki aspek fungsi nyata dalam kehidupan. 

Bisa saja nilai yang ditawarkan adalah nilai keindahan semata lain tidak. Dalam konteks pendidikan, teater selayaknya hadir sebagai media pembelajaran.

teater dan konvensi

Teater dan Konvensi
      Gaya pementasan teater secara garis besar menurut Mc Tigue (1992) digolongkan ke dalam 3 induk gaya yaitu; presentasional, representasional, dan post-realistic. 

      Dari ketiga gaya tersebut 2 yang pertama dapat disebut sebagai teater konvensional dan post-realistic dapat disebut non-konvensional. 

      Presentasional atau sering disebut teater klasik adalah teater dengan konvensi tertentu yang mengikat seperti penggunaan bahasa puitis, banyak melakukan aside dan soliloki, akting yang diperbesar dan diperindah serta dikhususkan untuk penonton. 

teater dan metode

      Metode penciptaan atau praktik teater secara umum yang dilaksanakan di sekolah – sebagai akibat dari cara pandang teater adalah drama – mengacu pada drama realis karena memang drama (naskah lakon) yang digunakan biasanya drama realis. 

      Sebagai sebuah gaya, realis menyajikan satu potong kehidupan nyata di atas pentas. Karena berdasar pada kehidupan nyata maka cerita yang terungkap melalui dialog para tokohnya pun berdasar pada kenyataan. 

teater & drama

teater & drama
Teater dan Drama
      Jauh sebelum secara eksplisit dicantumkan dalam kurikulum sekolah, seni teater telah diajarkan dalam kegiatan ekstrakurikuler sebagai salah satu pilihan. 

      Namun, proses pembelajarannya masih mengadopsi seni drama yang juga diajarkan di sekolah sebagai bagian kajian seni sastra dalam pelajaran Bahasa Indonesia. 

      Keadaan ini telah berjalan cukup lama sehingga seni teater tereduksi ke dalam seni drama dan awam menyebut seni teater adalah seni drama. 

      Keduanya sama. Sementara itu menurut kajian keilmuan, teater dan drama memiliki perbedaan mendasar.

Teater dan Sekolah

Memberdayakan Seni Teater di Sekolah
Eko santosa

Teater adalah salah satu cabang seni pertunjukan yang paling kompleks karena di dalamnya memuat beragam unsur seni yang dapat digunakan sebagai media ekspresi estetis dalam setiap karyanya.

Dengan demikian secara alamiah teater membutuhkan proses kerjasama kolaboratif antaranasir yang terlibat di dalamnya. Karena begitu beragamnya unsur yang terlibat atau dapat dilibatkan, seni teater dapat ditinjau dan dipelajari dari beragam sisi pula.

Ada karya teater yang lebih mengedepankan unsur rupa, namun ada pula karya teater yang mengedepankan gerak, musik, kata-kata atau bahkan meramu semuanya ke dalam satu bentuk pertunjukan.

Melatih fokus dan respon

Latihan fokus dan respon


Dor
      Peserta berdiri melingkar menutupkan mata. Instruktur menyentuh salah satu peserta dan menyuruh semua peserta membuka mata. Setelag semua pesert membuka mata, peserta yang tadi disentuh oleh instruktur meneriakkan kata DOR sambil bergaya seperti cowboy dan secara serentak ditirukan oleh semua peserta.

      Latihan ini bisa dilakukan berulang hingga DOR yang diucapkan oleh peserta benar-benar serempak.


1 bebek, 2 kaki, kwek,….
      Peserta duduk melingkar. Salah seorang peserta memulai dengan mengucapkan satu bebek dua kaki wek, peserta berikutnya mengucapkan dua bebek empat kaki wek-wek, peserta selanjutnya mengucapkan tiga bebek enam kaki kwek kwek kwek, demikian seterusnya sampai semua peserta medapatkan gilirannya.

Berlatih dengan bernyanyi

Latihan menyanyi dalam teater
Nyanyikan dialogmu!
      Pemain terdiri dari dua orang atau lebih, menentukan siapa menjadi apa, di mana lokasinya dan topik pembicaraannya apa.

       Usahakan adegannya yang singkat dan sederhana saja. Instruktur kemudian meminta salah satu pasangan atau kelompok untuk maju berdialog sampai selesai.

      Setelahnya instruktur meminta mereka untuk mengulangi dialog tersebut namun semuanya dalam bentuk nyanyian. Semua dialog (ucapan) dinyanyikan. Demikian seterusnya dengan pasangan pemain yang lain.

Penyanyi Balada 

Melatih Eksplorasi kata

Berlatih dengan Kata

Bicara dengan mata tertutup
      Semua pemain ditutup atau memejamkan mata. Mereka dianjurkan untuk berjalan berkeliling atau berjalan sesuai kehendak hati, akan tetapi ketika bersentuhan atau bersinggungan dengan pemain lain maka mereka saling melontarkan satu kalimat secara verbal dan keras. 

      Kalimat boleh apa saja, baik itu penggalan dialog dalam naskah, bait puisi atau apapun yang ingin dibicarakan.

Latihan berPasangan

Latihan BerPasangan
Latihan Berpasangan 
      Latihan adegan duet atau berpasangan sangat baik untuk mengembangkan kemampuan aksi dan reaksi dalam akting. 

      Seperti diketahui bahwa pemeran yang terfokus pada aksi berarti baru melakukan separuh kerja pemeranan karena separuh yang lain adalah reaksi. 

      Reaksi sama pentingnya dengan aksi karena ia akan menentukan kewajaran aksi berikutnya. Aki-reaksi tidak hanya dalam hal dialog atau wicara tetapi juga ekspresi, emosi, dan gerak.

Latihan Perseorangan atau individu

Latihan akting sendiri
Akting Individual
      Bermain peran dalam sebuah adegan solo atau individual merupakan satu bentuk pelatihan dasar pemeran tampil di hadapan penonton. 

Pemeran menyampaikan ceritanya dari awal sampai akhir sesuai tuntutan struktur dramatik sederhana yang mengandung pemaparan, konflik, dan penyelesaian. 

      Namun, sebelum tampil secara penuh cerita dapat digali dari latihan ingatan emosi dan peristiwa di mana pemeran pernah mengalaminya dalam kehidupan nyata. 

Selanjutnya, ide dasar yang diperoleh dapat dikembangkan atau bahkan diwujudkan menjadi cerita baru yang dapat ditampilkan dalam improvisasi tunggal baik dalam bentuk gerak, wicara atau penggabungan keduanya.

Latihan berDialog

Latihan berDialog

Musik dan katakan!
Semua pemain untuk berjalan dengan bebas dan santai. Lalu musik dimainkan dan semua pemain bergerak mengikuti irama musik. Ketika musik berhenti segera semua berhenti bergerak.

Terus Namun ketika musik dimainkan (oleh instruktur) semua pemain harus bergerak mengikuti irama musik yang diperdengarkan. Ketika musik dihentikan semua pemain berhenti dan pose diam mematung sesuai gerak terakhir yang dilakukan.

Ketika musik dimainkan kembali pemain bergerak atau menari mengikuti irama musik. Demikian seterusnya. Kemudian ditingkatkan dengan dialog, dialog ketika secara spontan dan bebas setelah semua berhenti bergerak atau musik berhenti. Dialog bisa berupa pernyataan, puisi dan lain sebagainya.

Latihan Gerak Pengembangan

Latihan Gerak Pengembangan
Getarkan!
      Latihan untuk Pemanasan. Semua pemain berdiri melingkar. Kemudian salah seorang mulai menggetarkan salah satu anggota tubuhnya lalu melempar getaran tersebut kepada orang lain. 

      Orang tersebut harus menerimanya dengan menggetarkan bagian tubuhnya, misal tangan, kepala, atau yang lainnya. Kemudian ia melemparkan getaran tersebut kepada orang lain. Demikian seterusnya.

Catatan: Dalam melemparkan getaran mata harus saling menatap antara si pelempar dan penerima

latihan gerak gempa

Gerak Gempa

Permainan yang sangat bagus untuk pemanasan. Semua pemain melingkar, posisi berdiri. Instruktur atau seseorang menggetarkan salah satu bagian tubuhnya, misalnya kaki, dan kemudian melempar getaran tersebut kepada orang lain.

Orang tersebut harus menerimanya dengan menggetarkan bagian tubuhnya, misal tangan, kepala, atau yang lainnya. Kemudian ia melemparkan getaran tersebut kepada orang lain. Demikian seterusnya.

Friday, April 22, 2011

Perkembangan dan mutu kesenian di sekolah

Perkembangan dan Mutu Kesenian Di Sekolah
Suko Widodo, Universitas Airlangga

Di berbagai sekolah umum (SD, SMP dan SMA), kesenian termasuk salah satu pelajaran wajib dalam kurikulum formal. Sayang, pendidikan kesenian ini seolah kehilangan dukungan, arah dan orientasi utamanya.

Orientasi utama pendidikan seni di sekolah-sekolah antara lain untuk menanamkan nilai-nilai yang dapat mendukung kelestarian suatu tradisi. Nilai-nilai ini bisa meliputi sejarah, adat-istiadat, tata susila, dan spirit dalam suatu karya seni.

Terdapat perbedaan mendasar antara pendidikan seni di sekolah formal dengan pendidikan seni di sekolah khusus seni ataupun dengan sanggar kesenian. Di sekolah khusus kesneian atau sanggar lebih ditekankan penguasaan ketrampilan yang mengarah pada keahlian dan profesionalisme.

Latihan adegan

Latihan adegan
Beberapa latihan untuk melatih kemampuan beradegan dengan lawan main atau sendiri

Gerak cermin
Pemain berpasangan dan saling berhadapan. seorang menjadi cermin yang lainnya bercermin. Seakan-akan tiruan gerak seperti dalam cermin.

Gerak cermin ini untuk menghasilkan kebersamaan diperlukan gerak yang pelan dan kontinyu. 

Latihan Konsentrasi

Latihan Konsentrasi

      Berbagai macam latihan untuk melatih konsentrasi pemain. ini dilakukan berkelompok dan dengan disiplin serta saling pengertian diantara teman.

Tunjuk dan apa? 
      Kelompok membentuk lingkaran, kemudian tentukan tema utama misalnya; kendaraan, tokoh, nama hewan dan tanaman, dan lain-lain.

Permainan ini dimulai dari siapa saja dengan menyebutkan namanya sesuai kategori yang dipilih, lalu yang ditunjuk menyebutkan nama dan menunjuk orang lain, dan seterusnya.

Bermain adegan

Berlatih dengan Permainan Teater

Latihan adegan dengan permainan bisa dilakukan dan digunakan untuk berbagai macam usia pemain.

Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan skill pemain dalam berinteraksi dan mengekspresikan jiwa dan pikirannya dalam adegan dan laku.

Terutama kemampuan pemain dalam improvisasi, yang tentu saja menjadi catatan kita atas kemampuan nalar dan aktingnya.

Thursday, April 21, 2011

Perkembangan teater nontradisional daerah

Perkembangan Teater Nontradisional Daerah

Teater modern sebagai budaya serapan dari Barat masuk ke Nusantara melalui bangsa Eropa, khususnya Belanda, yang pada saat itu menguasai berbagai sektor kebudayaan masyarakat.

Munculnya teater modern ke dalam wilayah budaya Nusantara tidak sekaligus, tetapi secara bertahap melalui bentuk-bentuk pertunjukan kelompok teater profesional.

Menurut catatan sejarah, bentuk teater Eropa yang pertama kali ditampilkan terjadi pada saat bangsa Indonesia dikuasai oleh Inggris pada tahun 1812.

Kearifan lokal teater tradisional

Pesan Moral (Kearifan Lokal) dalam Pertunjukan Teater Tradisional

      Seni terlahir dari apa yang hidup dan tumbuh di sekitar dan sekeliling kehidupan senimannya: bumi yang dipijaknya, masyarakat di sekitarnya, bangsa dan negaranya, kehidupan sosial politis yang melingkunginya, sejarahnya, semangat, serta cita-cita zamannya. 

Di dalamnya ia hidup dan menghirup kehidupan. 

      Ia adalah anak kandung daerah kehidupannya. Setiap hal yang disuarakan dalam suatu karya seni adalah apa yang tumbuh bergejolak dalam lingkungan masyarakatnya melalui pemikiran dan kerja senimannya. Jadi, seniman adalah corong dari masyarakat dan zamannya.

Teater Tradisional keraton

Teater Tradisional Keraton
      Berbeda dari tradisi teater rakyat, teater tradisi keraton baru lahir setelah munculnya kerajaan-kerajaan bercorak Hindu di Nusantara. Kesenian yang muncul dari lingkungan istana kerajaan bersifat profesional. 

      Artinya, kesenian terlahir dari seniman-seniman keraton yang melulu hidup untuk mengembangkan kesenian. 

      Karya-karya yang terlahir dari seniman kalangan istana ini adalah karya-karya yang ’adi luhung’ baik dari segi nilai seninya maupun kandungan isi serta makna religiusnya.

Teater tradisional rakyat

Teater Tradisional Rakyat

       Teater tradisional rakyat adalah bentuk-bentuk teater tradisional yang hidup, tumbuh, dan berkembang pada lingkungan masyarakat banyak sesuai dengan lingkup budaya setempat. 

       Bentuk teater tradisi rakyat ini ada yang berasal dari tradisi religi asli dan ada pula yang berasal dari sistem religi Hindu-Budha dan Islam. 

      Bentuk teater dari sistem religi Hindu-Budha serta sistem religi Islam dapat diduga berasal dari pengaruh budaya keraton yang menyebar di kalangan masyarakat. Hal ini disebabkan bahwa sistem religi Hindu-Budha berkembang dan bersumber dari kehidupan keraton.

Perkembangan teater tradisi

Perkembangan Teater Tradisi

      Membicarakan teater tradisi di Indonesia tampaknya agak rumit mengingat sejarah perkembangan budaya Nusantara kita yang demikian panjang dan beragam. 

       Jika kita mengacu kepada konsep teater tradisi yang berakar pada sistem religi tertentu, kita akan menemukan setidaknya tiga jenis teater tradisi. 

      Ketiga jenis teater tradisi tersebut adalah teater tradisi yang mengacu kepada sistem religi asli (masyarakat Animisme dan Dinamisme) yang sering dinamakan sebagai bentuk teater primitif, teater yang mengacu kepada sistem religi Hindu-Budha, dan teater tradisi yang mengacu kepada sistem religi Islam.

Karakteristik dan struktur teater tradisi

Karakteristik dan struktur teater tradisi


      Karakteristik Teater Tradisi
Berdasarkan perkembangan terakhir dari bentuk pementasan teater rakyat, sejumlah karakteristik dasar pementasan teater rakyat pada umumnya adalah sebagai berikut.

a.      Cerita yang disajikan tanpa naskah dan digarap berdasarkan peristiwa sejarah, dongeng, mitologi, atau kehidupan sehari-hari.

b.      Penyajian cerita dilakukan melalui dialog, nyanyian, dan tarian.

Unsur Estetika dalam Teater Tradisi

Unsur Estetika dalam Teater Tradisi
      Pada umumnya, unsur-unsur pendukung pementasan sebuah teater tradisi terdiri atas cerita atau lakon, pelaku, dan penonton. 

      Untuk mendukung keberadaan ketiga unsur tersebut, dimunculkan sejumlah unsur pendukung estetika pertunjukan seperti berikut ini.

a. Cerita atau lakon yang disusun dan disampaikan secara lisan oleh pimpinan sandiwara kepada para pemainnya dalam bentuk garis besar. Semua pemain harus bisa pengembangkan sendiri garis besar cerita yang telah disampaikan.

Wednesday, April 20, 2011

Jacinto Benevante/ biografi

Jacinto Benevante


Jacinto Benavente (1866-1954), anak seorang dokter anak terkenal, lahir di Madrid. Ia belajar hukum, tetapi ketika ayahnya meninggal dan meninggalkannya dengan pendapatan yang nyaman, ia meninggalkan studinya dan bepergian secara luas di Perancis, Inggris, dan Rusia.

Setelah kembali ke Spanyol ia diedit, dan memberikan kontribusi, beberapa surat kabar dan jurnal. Ia menerbitkan kumpulan puisi (1893) dan mencapai beberapa ketenaran dengan Cartas de Mujeres (1892-1893) [Surat Perempuan], serangkaian surat perempuan, yang diikuti oleh seri lain pada tahun 1902.

Surat-surat memberikan Benavente reputasi sebagai penata brilian. Karirnya sebagai dramawan yang dimulai pada tahun 1892 dengan koleksi bermain di bawah judul «The Fantastic Teater», namun kesuksesan pertama adalah El nido ajeno (1894) [lain Sarang] dan Gente conocida (1896) [High Society], sindiran sebuah masyarakat Madrid.

Untuk Teater Indonesia: Teori Teater Brecht

Untuk Teater Indonesia: Teori Teater Brecht

Monday, April 18, 2011

Teater Kontemporer Indonesia

Teater Indonesia yang Kontemporer

Konsep dasar kontemporer adalah pembebasan dari kontrak-kontrak penilaian yang sudah — bukan saja kedaluwarsa, akan tetapi juga bisa — berbalik menjadi dehumanisasi, akulturasi dan dekadensi.

Seni kontemporer sebagai bagian dari pelafalan konsep kontemporer, selalu membebaskan diri dari kemacatan pada satu nilai yang semula disangka sebagai sumber segalanya, padahal segala sesuatu itu ternyata sudah bergeser dan menjungkir-balik segala-galanya.

Karena semuanya tak tercegah, tak dapat disekap dari hukum kehidupan, untuk selalu bergerak mengikuti nafas waktu, ruang, serta kembang-kempis alam pikiran yang tak henti-hentinya, yang tak takut oleh apa pun, untuk terus tumbuh. 

Teater Kontemporer

Teater Kontemporer


Sudah lama dunia ini dibedakan dengan Barat dan Timur. Masa lalu masa depan. Sudah lama nilai-nilai dipatok dalam dua gawang. Buruk dan baik.

Hitam dan putih. Sudah lama arah disederhanakan menjadi kanan dan kiri. Depan dan belakang. Atas dan bawah.

Sudah lama wanita dikategorikan dengan jegeg dan bocok. Dan pada gilirannya juga sudah lama seni dikampling menjadi dua pulau. Tradisional dan modern. Pertunjukan tradisional dan pertunjukan kontemporer.

Thursday, April 14, 2011

Belajar bersama Boleslavski

Belajar akting dengan boleslavski
      Saat membaca "Enam Pelajaran Pertama berakting" milik Richard Boleslavski. Pencipta Studio Akting di New York, aktor dan sutradara memoles karyanya yang belajar di Teater Moskow.

Ada dua karakter: "Saya", dan "peran". Hal ini sangat dramatis, karena saya berbicara kepada makhluk yang menjadi aktor.

Bab pertama, Konsentrasi, adalah tempat peran ini memenuhi saya dan mengatakan bahwa dia ingin menjadi aktor lebih dari apa pun di dunia.

Ketika ia bertemu saya dia mengatakan bahwa dia telah diberitahu bahwa ia guru seni dramatis, dia menjawab, "Untuk memiliki seni berarti memiliki bakat", sehingga dia tidak bisa mengajar seni.

Tuesday, April 12, 2011

Dramaturgi menurut Aristoteles

DRAMATURGI ARISTOTELES

      Istilah Dramaturgi kental dengan pengaruh drama atau teater atau pertunjukan fiksi diatas panggung. 

      Dimana seorang aktor memainkan karakter manusia-manusia yang lain sehingga penonton dapat memperoleh gambaran kehidupan dari tokoh tersebut dan mampu mengikuti alur cerita dari drama yang disajikan. 

     Meski benar, dramaturgi juga digunakan dalam istilah teater namun term dan karakteristiknya berbeda dengan dramaturgi yang akan kita pelajari. Dramaturgi dari istilah teater dipopulerkan oleh Aristoteles. 

      Sekitar tahun 350 SM, Aristoteles, seorang filosof asal Yunani, menelurkan, Poetics, hasil pemikirannya yang sampai sekarang masih dianggap sebagai buku acuan bagi dunia teater. 

Monday, April 11, 2011

Teater Kabuki Jepang

Teater Kabuki Jepang
      Kabuki muncul pada awal tahun 1600an. Seni teater Kabuki diciptakan oleh seorang pendeta wanita Okuni dan dipertunjukkan di atas sungai yang kering di ibukota Kyoto jaman dahulu. 

  Kabuki berarti aneh, karena pada awal pemunculannya menggunakan rias dan pakaian yang mencolok untuk mepertegas karakter peran. 

     Pada mulanya pemain kabuki adalah perempuan kemudian karena para penari kebanyakan pelacur kemudian dilarang pemerintah dan muncullah kabuki yang dimainkan oleh laki-laki yang disebut onnagata, atau aktor pria yang memerankan wanita.

Sunday, April 10, 2011

Teater Noh Jepang

Noh/ Operan dari Jepang

      Teater tradisional tertua di Jepang adalah Noh yang berusia lebih dari 400 tahun. Ini adalah bentuk opera Jepang yang biasanya dimainkan oleh laki-laki. 

      Noh merupakan pertunjukan yang dimainkan sejak abad ke-14. Noh tersusun atas mai (tarian), hayashi (musik) dan utai (kata-kata yang biasanya dalam lagu-lagu). 

      Pelakon menggunakan topeng dan menari secara lambat. Zeami Motokiyo dan ayahnya Kan'ami membawa Noh kepada bentuk terkininya selama masa Muromachi.

Analisis Dasar Naskah Drama

Analisis Dasar Naskah Drama

      Analisis dasar adalah telaah unsur-unsur pokok yang membentuk lakon. Dalam proses analisis ini, sutradara memepelajari seluruh isi lakon dan menangkap gambaran lengkap lakon seperti apa yang tertulis. 

      Jadi, dalam tahap ini sutradara hanya membaca kehendak pengarang melalui lakonnya. Unsur-unsur pokok yang harus dianalisis oleh sutradara adalah sebagai berikut.

Pesan Lakon. 
      Pesan Lakon merupakan bahan komunikasi utama yang hendak disampaikan kepada penonton. Berhasil atau tidaknya sebuah pertunjukan teater diukur dari sampai tidaknya pesan lakon kepada penonton. Oleh karena itu, sutradara wajib menemukan pesan utama dari lakon yang telah ditentukan.

Karakter Karikatural

Karakter Karikatural 

      Didalam berbagai bentuk karakter, terdapat salah satu karakter yaitu, karakter karikatural. Karakter ini digunakan memang tidak sebagai karakter utama, entah itu protagonis atau antagonis. 

      Akan tetapi tujuan adanya karakter ini adalah untuk menyeimbangkan situasi dan keadaan menuju klimaks, atau bahkan sebagai jalan menuju klimaks atau konflik.

      Karikatural adalah karakter tokoh yang tidak wajar, satiris, dan cenderung menyindir. 

     Karakter ini segaja diciptakan oleh penulis lakon sebagai penyeimbang antara kesedihan dan kelucuan, antara ketegangan dengan keriangan suasana. 

      Sifat karikatural ini bisa berupa dialog-dialog yang diucapkan oleh karakter tokoh, bisa juga dengan tingkah laku, bahkan perpaduan antara ucapan dengan tingkah laku. 

Drama Komedi Satir

Drama Komedi Satir
Dewa Dyonysos


Satir berasal dari kata satura (bahasa Latin), satyros (bahasa Yunani), satire (bahasa Inggris) yang berarti sindiran.

Lakon satir adalah lakon yang mengemas kebodohan, perlakuan kejam, kelemahan seseorang untuk mengecam, mengejek bahkan menertawakan suatu keadaan dengan maksud membawa sebuah perbaikan.

Tujuan drama satir tidak hanya semata-mata sebagai humor biasa, tetapi lebih sebagai sebuah kritik terhadap seseorang, atau kelompok masyarakat dengan cara yang sangat cerdik.

Membentuk Konflik dalam Drama

Membentuk Konflik dalam Cerita
konflik remaja
      Konflik adalah hal penting bagi sebuah pertunjukan, terutama teater atau drama. 

      Dalam berbagai bentuk seni pertunjukan teater seperti pantomim, wayang, drama musikal, bahkan teatrikalisasi puisi sebuah konflik atau klimaks diperlukan sebagai cara agar penonton bisa tetap duduk menonton sampai usai pertunjukan. 

      Beberapa hal yang dapat membentuk konflik dalam cerita seperti watak dan karakter, motif dan plot. Dalam materi sebelumnya telah dijelaskan mengenai plot beserta anatomi dan berbagai bentuknya.

Saat ini akan dijelaskan mengenai watak dan karakter serta yang menguatkan sebuah konflik dalam cerita.