Musik merupakan bagian dari kehidupan rasa dan jiwa manusia, sehingga dalam berbagai tradisi bangsa, kita selalu menemukan berbagai macam bentuk, gaya, dan alat musik yang mengejawantahkan rasa dari komunitas tertentu, terutama dalam kehidupan seni pertunjukannya.
Musik selalu hadir dalam kehidupan manusia. Getaran dari rasa musikal itulah yang menggerakan jiwa kita untuk bisa melakukan respon secara spontan.
Banyak istilah untuk menyebut musik yang berkembang di masyarakat. Khususnya pada masa kerajaan sebagai pusat pemerintahan dalam kesenian lebih disebut sebagai kesenian adiluhung atau tradisi termasuk di dalamnya musik atau gamelan.
Anggapan demikian masih sampai dengan saat ini, pada masyarakat Jawa musik tradisi diasumsikan dengan musik gamelan atau karawitan. Sehingga masyarakat di luar Jawa enggan dikatakan musiknya adalah musik karawitan atau gamelan. Di luar musik tradisi masyarakat mengenal dengan istilah musik rakyat, yaitu musik yang tumbuh dan berkembang pada masyarakat itu sendiri. Jenis musik rakyat sangat beragam sesuai dengan kehidupan masyarakatnya.
Musik rakyat, yaitu musik yang berkembang di lingkungan pedesaan di luar lingkar istana atau pusat-pusat kesenian yang bisa menopang timbulnya budaya agung atau budaya adiluhung. Musik rakyat meupakan seni yang bersahaja, spontan dan jujur. Contohnya musik patrol, kentrung, musik ronda dan sebagainya.
Menurut Umar Kayam (1981:140). seni rakyat adalah seni pedesaan yang masih akrab, homogen dan berfungsi untuk mengikat solidaritas komunitas. Berlainan dengan seni adiluhung yang penuh sofistikasi, seni rakyat umumnya bersahaja, spontan dan responsip, dan bentuk maupun nada dan melodinya sederhana. Dalam hal ini seni pertunjukan rakyat iramanya pun sederhana namun dinamik, berulang-ulang dan cenderung cepat. Pertunjukan musik selalu tergantung pada konteks dan setiap pertunjukan selalu ada improvisasi. Kehidupan kesenian tidak lepas dari fungsi dan peran dalam masyarakatnya
Seni rakyat biasanya tercipta secara anonim, kita tidak pernah tahu siapa yang melahirkan musik kentongan, musik patrol, musik ronda dan sejenisnya. Sementara itu seni rakyat hampir tidak mengalami perkembangan apa-apa, dari waktu ke waktu bentuknya hampir sama saja karena pada umumnya sudah menyatu dan serasi dengan masyarakat pemiliknya. Seni rakyat amat akrab dengan masyarakat pemiliknya. Sebaliknya seni adiluhung diidentikkan dengan seni istana itu adalah seni yang tuntas (finisse) dan halus (politisse), sedangkan seni rakyat bersifat kasar dan tidak tuntas (Kuntowijoyo, 1987:25). Namun demikian seni rakyat terasa lebih sopan,lebih kreatif dan penuh kejujuran.
oleh Sabar, SSn
No comments:
Post a Comment