Pembelajaran kesenian disekolah merupakan salah satu proses penanaman nilai-nilai kebaikan, sopan santun, moral, etika dan tentu saja spiritual, sehingga ia menjadi lebih peka terhadap kehidupan sekitar.
Oleh karenanya kegiatan berkesenian bukan sekadar mengutamakan pencapaian nilai estetik tapi lebih dari itu adalah menanamkan nilai-nilai budi pekerti agar pelakunya memiliki akhlak mulia.
Masalah yang kita hadapi sekarang adalah bahwa pendidikan kesenian cenderung modernis atau terpisah dari sektor lainnya. Pendidikan kesenian yang modernis menggunakan paradigma Barat yang lama dengan suatu pendekatan tentang kesenian yang dibagi menjadi beberapa jenis, seperti seni musik, teater, dan tari.
Selain itu, terdapat kecenderungan untuk merumuskan kesenian yang baik, terutama dari sisi nilai estetika. Padahal, kesenian tidak sekadar melihat estetika saja. Pendidikan kesenian kurang melihat kesenian secara holistik atas keterkaitannya dengan sistem masyarakat. Padahal, dengan melihat kesenian akan tersirat nilai-nilai. Oleh karena itu, pendidikan kesenian harus dilihat secara bijak.
Pendekatan pendidikan apresiasi seni yang didasarkan kepada kesenian secara terkotak-kotak itu membuat kita kurang menghargai perbedaan. Padahal, tidak ada nilai yang tunggal atau absolut. Di Barat sendiri pendekatan itu mulai ditinggalkan dan digantikan dengan cultural base education dan community base education yang melihat kesenian dari sisi kehidupan.
No comments:
Post a Comment