Tuesday, April 10, 2012

Mencari Pola bentuk cerita

Mencari pola bentuk
Menghadapi sebuah naskah drama, asli atau terjemahan/ saduran, seorang pekerja teater tidak akan berpikir bagaimana memainkannya, tapi bagaimana menghidupkannya diatas pentas. 

Secara umum tidak ada perbedaan antara ungkapan kapan memainkan dan menghidupkan.
Sebuah naskah drama yang dimainkan diatas pentas tentu saja harus hidup, bergerak menyeruak ruang waktu dan berkomunikasidengan penontonnya.

Masalahnya adalah soal landasan pikiran yang mengusung cara bekerja, menggarap idea yang tertuang dalam naskah tersebut. Apabila seorang pemusik menghadapi partitur yang harus dimainkannya, ia akan berkonsentrasi dengan seluruh kemampuan artistiknya, menghadapi instrumen yang akan dimainkannya. 

Tentu saja memainkan simponi kelima beethoven tidak cukup dengan hanya mahir membaca not dan menguasai instrumen atau memiliki wsawasan musikal yang luas. 

Ia harus berlatih, berproses bersama dalam suatau kerja ensambel, diman ayang namanya kreatifitas itu adalah tidak lagi menyendiri tapi lahir  dari kebersamaan, suatu kondisi rohaniah yang penuh misteri. Sebagai pemusik kreatif ia harus menciptakan idea musikal itu menjadi musik yang hadir, hidup dan berdenyut, yang bisa dinikmati orang lain.

No comments:

Post a Comment