Beberapa macam permainan yang bertujuan untuk melatih teater anak-anak.
Ada permainan Three Ways Conversation, dimana tiga pemain berdialog bersamaan, dua pemain saling tanya jawab, sementara seorang pemain lainnya terus menerus mendesak dengan dialognya sendiri dengan topik yang berbeda.
Dinamika yang terjadi dalam permainan ini memberikan pelajaran bermakna, bagaimana menciptakan sebuah pertunjukan hanya dengan skenario sederhana.
Hanya dengan cara seperti itu saja sudah mampu membuat penonton tertarik untuk mengikuti jalannya pertunjukan.
Metode pengajaran interaktif yang dilakukan narasumber betul-betul mampu menggugah peserta untuk mengungkapkan ekspresinya, tidak takut salah, tidak perlu merasa jelek, dan berani maju. “Kalau gurunya sendiri malu untuk maju,bagaimana dengan muridnya?” Sebuah pertanyaan oratoris dari narasumber yang membuat peserta tak mampu membantahnya. Heru adalah sosok yang emosinya tidak meledak-ledak, bersikap santun, tutur katanya lembut, ramah, intonasinya bagus, tidak emosional, sehingga mampu menciptakan suasana pelatihan yang nyaman. Peserta tidak merasa digurui, melainkan diposisikan berhgadapandengan dirinya sendiri.
Dalam sesi-sesi yang berikutnya, peserta diajak bagaimana berdialog dengan tempo lambat, normal dan cepat secara bergantian. Juga diajarkan bagaimana berdialog dengan menggunakan lagu, seperti sebuah opera. Dan akhirnya, belajar menciptakan sebuah pertunjukan dalam kelompok kecil masing-masing. Prinsip dari semua contoh-contoh ini adalah bagaimana peserta dapat mengenal berbagai macam pertunjukan.
No comments:
Post a Comment