Tuesday, April 10, 2012

berproses dalam teater


berproses dalam teater

Dalam memainkan naskah drama, berarti kita harus memasuki sebuah disiplin yang khusus, banyak sekali syarat-syarat dan batasan yang harus terpenuhi, tidak cukup hanya bermodalkan ketrampilan vokal, penguasaan fisik, penghayatan peran, dan lain-lain. 

Tidak cukup pula dengan ilmu pengetahuan dan wawasan teater yang luas, referensi
mengenai pengarang, kepandaian menelaah struktur dan sosiologi cerita. Juga tidak cukup dengan ketepatan memilih figur para pelakunya dan sebagainya.

Dalam segi pengertian, prinsip menggarap teater dan musik sama saja. Tapi dalam kenyataan, teater tidak hanya didukung oleh bunyi dan ruang, teater bukan hanya msuik, bukan hanya sastra, buukan hanya filsafat, arsitektur dan seni rupa, bukan hanya laku, bukan pula hanya peristiwa dramatik (happening) tetapi secaa khusus ia adalah denyut kehidupan itu sendiri, kehidupan yang mendarah daging, bergelora, dan becita-cita. 

Ia nyata karena pengusung utamanya adalah tubuh -tubuh dan sukma-sukma bersatu menyalakan suatu semangat, didalamnya tergabung dawai-dawai, berbagai peralatan bunyi, warna, bentuk, massa, ruang dan waktu. Seni drama adalah salah satu perwujudan tertinggi budaya manusia.

No comments:

Post a Comment