Tuesday, March 29, 2011

Berbagai Gaya Sutradara

BERBAGAI GAYA SUTRADARA
Apakah menjadi sutradara mudah? 

      Mudah, gampang.. mungkin itu yang banyak terlintas bagi yang belum pernah merasakan menjadi sutradara.

Selain dua gaya sebelumnya ada dua gaya yang lain, yaitu:

3. Sutradara Pendiam
      Diam terkadang jadi satu cara untuk menyembunyikan kebodohan. Karena memang ada sutradara yang gayanya, modelnya, kelihatannya seperti sutradara ngetop. Rambut gondrong, mukanya serem, dan dahinya sering berkerut. Pendek kata, tampak luar terkesan pintar, tapi begitu ngomong, daya pertimbangannya dangkal, kemampuan otaknya pas-pasan saja.
      Namun memang tidak semua, ada yang tidak banyak omong, tapi kalau sudah ngomong walau sepatah dua kata, kata-katanya begitu, bernas, berbobot dan mengundang daya imajinasi pekerja dan pemainnya.

      Terkadang dia menyerahkan segala hal kepada pekerja dan pemainnya. Bahkan untuk keputusan penting. Kemungkinan ada dua hal.

      Pertama, memang tak mau menanggung resiko sendirian, lalu dia butuh dukungan dari orang lain. sikap ini tampak seperti demokratis, tetapi ada yang mengatakan sebagai pengecut.

      Kedua, karena dia ingin pekerja dan pemainnya menjadi lebih kreatif. Dia menciptakan atmosfir yang kondusif dalam belajar dan berproses. Diam mungkin jadi strategi atau memang wataknya. Tapi disaat dibutuhkan dia menampakkan kapasitasnya sebagai pemimpin, sutradara.

      Menjadi pendiam, sering menyebabkan banyak resiko. Pekerjaan jadi lamban, tertunda. Kalau bekerja dengan sutradara gaya ini, maka harus sering bertanya dan menggiring sutradara untuk memberi keputusan dengan cepat.

      Baiknya sutradara harus senantiasa: melatih daya berpikir, bicara fokus -dalam dan benar, berani menyimpulkan dan tak gentar memutuskan sesuatu, berani berbuat dan bertanggung jawab.

4. Sutradara Romantis
      Tanpa perlu berpanjang lebar, kita sudah tahu gaya ini. Bagi yang mendapat sutradara gaya ini, harap berhati-hati, karena biasanya ia suka memacarai para pemain atau pekerjanya dan sering terlibat skandal akibat tabiatnya.

Pada dasaranya, setiap gaya ada positif dan negatifnya. Jadi silahkan memilih. Menjadi Surradara gaya apa?

No comments:

Post a Comment