POLA PEMBINAAN DASAR SEORANG PEMERAN
Teater menggunakan manusia sebagai alat pernyataan dirinya. Karena menggunakan manusia maka pembinaannya tidak lepas dari pembinaan pemeran itu sendiri. Yang tentu saja manusia. Sebagai manusia pemeran tentu saja akan menyangkut masalah psikologis, sosial, ekonomis, dan sosial budaya, dsb.
Ada tiga tingkat yang dapat dilakukan dalam pembinaan seorang pemeran:
1.Mempersiapkan sarana jasmani dan rohani sebagai titik tolak modalnya;
a.Fisik/ jasmani,
Penguasaan pada kelenturan, ketegangan tubuh, dan kekendoran ototnya (senam, pencak silat, tari, yoga, dll)
Penguasaan pada jaringan otot kepala, tangan, kaki, dsb (penekanan terhadap anggota badan dengan berbagai macam cara berjalan atau gerakan anggota tubuh)
Penguasaan pernapasan, artikulasi, tinggi rendah, warna vocal, dan kualitas suara (latihan pernapasan, bernyanyi, membaca lisan, dan latihan vocal lain)
Penguasaan panca indera (permainan yang melatih kepekaan salah satu panca indera)
b.Mental rohani
Pemenuhan pada masalah etika, sikap hidup dan moral (memperdalam masalah keagamaan, budi pekerti, dsb)
Daya intelegensia, sikap pemikiran, dan logika yang wajar (memperbanyak membaca filsafat, ilmu pengetahuan, hiburan, pendidikan, berdiskusi, bergaul dengan berbagai tipe manusia)
Masalah estetika, kepekaan dengan keindahan (memperdalam masalah kesenian/kebudayaan, bergaul dengan para seniman dan budayawan,menikmati keindahan alam dan mensyukuri Kuasa Tuhan)
c.dalam penguasaan tubuh dan rohaninya diperlukan latihan-latihan yang rutin dan ajeg untuk terus mencapai jenjang tertinggi dalam penguasaan sarananya.
2.Manusia pemeran mulai melangkah yang mendekatkan dirinya masalah sarana langsung kepada sumber daya pemeran secara umum;
a.Hubungan dengan ruang,penguasaan terhadap area permainan, dataran dan jenjang permainan.
b.Hubungan dengan property dan orang lain
c.Hubungan dengan peran yang akan dibawakan
pemusatan pikiran terhadap
i.panca indera pada segala situasi
ii.penumbuhan ingatan perasaan, ingatan ilham atau penembusannya
iii.ingatan visual
iv.misteri kehidupan
laku dramatis, ialah guna dan tujuan kata-kata, gerak laku, dan catatan lakon
ingatan emosi, perbendaharaan rasa yang pernah dialami
pembangunan watak, penciptaan peran dari sisi fisik, mental, dan emosional
pengamatan, kesanggupan mengamati dengan setiap anggota tubuh
irama, penguasaan terhadapa perubahan dan perkembangan segala unsure dalam peran dan lakon
3.Manusia pemeran masuk pada masalahnya, yaitu peran yang akan dibawakan;
a. analisa pikir dan rasa terhadap gambaran watak yang akan dibawakan
b. identifikasi penggambaran watak
c. mencari personifikasi terhadap watak yang akan dibawakan
d. menghadirkannya diatas pentas
e. mengadakan latihan diluar latihan
Pola pembinaan ini adalah pembinaan menuju professional sejati, jadi jika dilakukan pembinaan yang kuran atau pembinaan yang dimodifikasi maka itu sah-sah saja asal tetap berada pada jalur yang benar, sesuai dengan tujuan berkeseniaannya.
No comments:
Post a Comment