Saturday, April 23, 2011

Latihan Gerak Pengembangan

Latihan Gerak Pengembangan
Getarkan!
      Latihan untuk Pemanasan. Semua pemain berdiri melingkar. Kemudian salah seorang mulai menggetarkan salah satu anggota tubuhnya lalu melempar getaran tersebut kepada orang lain. 

      Orang tersebut harus menerimanya dengan menggetarkan bagian tubuhnya, misal tangan, kepala, atau yang lainnya. Kemudian ia melemparkan getaran tersebut kepada orang lain. Demikian seterusnya.

Catatan: Dalam melemparkan getaran mata harus saling menatap antara si pelempar dan penerima

Lukisan
Latihan berkelompok ini latihan membuat foto keluarga atau sebuah lukisan melalui pose-pose. Seorang pemain maju ke depan dan ia membuat pose tertentu sambil meneriakkan sebagai apa ia, misalnya: “aku adalah pohon” (sambil berpose sebagai pohon). 

Pemain lain datang dan melengkapi gambar tentang pohon itu dengan ucapan dan pose, misal: “aku sebagai rantingya”, atau “aku sebagai pagar di samping pohon”, atau “aku menjadi rumah di samping pagar”, dan seterusnya sampai semua pemain mendapatkan gilirannya dan lukisan menjadi lengkap.
Variasi: Bisa dilakukan dengan tema atau foto kegiatan, yang lebih bervariasi.

Klip Cerita
Sebuah permainan pantomim yang imajinatif. Bagus dilakukan untuk membangun imajinasi berdasar narasi. Misalnya, Pemain diminta untuk membentuk tubuhnya sekecil mungkin seolah mereka adalah biji apel yang ditanam di bawah tanah. Selanjutnya instruktur meneruskan narasi tersebut dengan suara yang keras dan para pemain melakukan aksi seperti halnya pantomim sesuai dengan narasi yang disampaikan oleh instruktur.

Misal:
Instruktur memberi narasi: “biji apel yang ditanam di dalam tanah merasa kedinginan karena langit menurunkan hujan.” “Air merembes masuk ke tanah dan menyentuh kulit biji apel, dingin dan beku”. “Semakin dingin sepi dan sendiri biji apel itu”. “Namun ketika pagi menjelang, sinar mentari menyinari bumi, cahayanya menerobos ke dalam lubang-lubang tanah hingga menyentuh kulit biji apel”, “senang dan gembira biji apel menerima hangat sinar mentari dan ia merasakan hidup” “dengan menggeliat ia mencoba untuk pelan-pelan bangkit, menembus lubang-lubang tanah untuk menyambut sinar mentari”, dan seterusnya sampai cerita tentang apel itu berhenti atau dihentikan oleh instruktur.
Ketika instruktur menyampaikan narasi ini, semua pemain bergerak mengikuti alur narasi yang disampaikan instruktur sampai cerita benar-benar selesai.

No comments:

Post a Comment